Labuan Bajo - Pemerintah Kabupaten Sikka bersama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka percepatan pembangun pariwisata dan ekonomi kreatif.
Proses penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina, yang berlangsung di Labuan Bajo, Jumat (21/5).
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dalam sambutan menegaskan bahwa kerjasama ini merupakan langkah awal sebagai payung hukum untuk rencana strategis percepatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Untuk mencapai itu semua dibutuhkan kerja kolektif untuk percepatan pembangunan pariwisata yang ada di Maumere bersama BOPLBF," ungkap Bupati Sikka Diogo.
Nota Kesepahaman ini merupakan bentuk kerjasama lanjutan setelah sebelumnya BPOLBF mengadakan pelatihan bagi para Tour Guide (HPI) sebagai upaya untuk meningkatkan tata kelola kelembagaan HPI dan peningkatan kapasitas UMKM ke level Industri Bisnis Ekonomi Kreatif, demi meningkatkan daya saing dan keberlanjutan produk unggulan Ekraf Sikka.
"Tentu hal ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan sebelumnya berkaitan dengan pengembangan destinasi dan penguatan kapasitas SDM dalam rangka percepatan pengembangan pariwisata terpadu dan berkelanjutan di Flores," terangnya.
Oleh karena itu, adapun langkah strategis yang akan dilakukan Pemkab Sikka ialah melibatkan semua stakeholder yang ada bersama pentahelix di Kabupaten Sikka.
"Yang Pemda lakukan ialah menyamakan pemahaman tentang pengembangan Parekraf baik dari pemerintah pusat dalam hal ini BPOLBF dengan Pemerintah Sikka dan pentahelix lainnya (Akademisi, Pelaku Usaha, Komunitas, Pemerintah, Media) untuk pembenahan destinasi yang ada seperti, taman wisata alam, laut, atraksi budaya, ekonomi kreatif, dan ini menjadi prioritas kita," terang Bupati Diogo.
Kepada BPOLBF dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena telah memberi perhatian kepada masyarakat Kabupaten Sikka sebagai pendukung destinasi super prioritas Labuan Bajo.
"Ini adalah langkah konkret yang harus kita tindak lanjuti bersama. Tentunya pada kesempatan ini pemerintah dan masyarakat Sikka sangat berkomitmen merespon ini secara baik agar percepatan pembangunan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berjalan baik," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menjelaskan bahwa Pariwisata Kabupaten Sikka kekuatannya ada di wisata bahari, jadi kita akan melakukan penguatan wisata bahari terutama ekosistemnya, termasuk pemetaan potensi lainnya dari yang sudah ada, juga penguatan kapasitas building dari pelaku-pelakunya.
"Selain penguatan desa wisata, saat ini yang sedang kita support seperti Kojadoi, nanti dalam rencananya bekerjasama dengan TNI AL dan mereka siap mensupport bersama," terang Shana.
Hal lain yang di support lanjut Shana, bagaimana produk Ekraf yang ada di Sikka seperti tenun dan lainnya akan dipetakan sehingga bisa masuk dalam market yang ada di Labuan Bajo, market nasional melalui online dan juga internasional. Menurutnya saat ini market di Kabupaten Sikka sudah siap masuk ke market yang lebih luas.
Hal lain yang didiskusikan adalah terkait, bagaimana mensupport industri musik yang ada di Maumere dan komunitasnya serta berharap musik mampu memberi warna berbeda tentang pariwisata di Flores.
"Kurun waktu satu tahun kedepan, dengan adanya kerjasama ini akan ada program kerja yang stategis dan taktis untuk mewujudkan percepatan pariwisata yang berkelanjutan," harap Shana.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Pet Poling, Direktur Destinasi Pariwisata BPOLBF, Konstant Mardinandus, Direktur Pemasaran Pariwisata, Raisa Lestari Niloperbowo, dan Direktur Industri dan Kelembagaan Pariwisata Neysa Amelia.