Labuan Bajo - Momentum API perlu mendorong agar pariwisata berkembang pesat, bukan saja pada objek wisata, tetapi pelayanan, budaya hospitality dan lainnya harus bersinergi bersamaan.
“Pariwisata bicara seluruh tentang kegiatan seluruh manusia. Bagaimana budaya hospitality, makanan, peternakan, alam dan lain-lain, sehingga pariwisata dapat bersaing dengan dunia luar tanpa batas,” ungkapnya Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutanya pada malam API 2020 di hotel Inaya Bay Labuan Bajo, Kamis (20/5).
Nusa Tenggara Timur (NTT) ditetapkan sebagai tuan rumah pelaksanaan malam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020.
Gubernur NTT yang biasa disapa VBL mengucapkan terima kasih dan selamat datang di NTT kepada tamu undangan yang telah hadir di NTT terkhusus di Labuan Bajo.
VBL mengatakan kebanggaannya karena NTT karena terpilih sebagai tuan rumah ajang Api tersebut.
“NTT merupakan Provinsi Nusa Terindah Toleransi. Bicara terkait pariwisata bukanlah sesuatu yang gampang. Beragam budaya, bahasa suku, ras dan agama di NTT tidak dipandang sebagai suatu pembeda, akan tetapi itu merupakan kekayaan yang sangat luar biasa,” katanya.
VBL menjelaskan, perbedaan harus menjadi hal yang tak terpisahkan dari kekayaan Indonesia. Oleh karena itu toleransi harus menjadi prioritas dan itulah Indonesia.
Kepada seluruh masyarakat NTT, VBL berpesan agar keindahan alam di NTT tetap dijaga. Karena alam yang indah dapat memberikan jaminan bagi generasi kita ke depan.
“Begitupun dengan keragamannya perlu dirawat baik. Setelah pandemi berlalu, dunia pariwisata akan tumbuh pesat,” harapnya.
Kepada seluruh bupati dan walikota se-NTT VBL menegaskan untuk mulai mendesain pariwisata dengan menghidupkan semua leading sector yang ada, seperti supply chain, agar pariwisata berkembang pesat ke depan.
Gubernur NTT berharap agar API menjadi lembaga yang membanggakan untuk ajang promosi pariwisata.