Labuan Bajo - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat meneken Nota Kesepakatan Antara Direktorat Jendral Aplikasi Informatika (Dirjen APTIKA) Kementerian Komunikasi dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat Tentang Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Kabupaten Manggarai Barat Pada Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional Labuan Bajo.
Kabupaten Manggarai Barat adalah salah satu dari 48 kabupaten/kota se-Indonesia yang melaksanakan implementasi program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) pada kawasan pariwisata prioritas nasional dan kawasan ibu kota negara baru.
Penandatanganan nota kesepakatan ditandatangani Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, secara Virtual berlangsung di Ruang rapat Bupati, Kamis (20/5).
Menteri Kominfo Jhony G.Plate mengatakan, kegiatan ini merupakan titik tolak penting bagi perluasan inisiasi Kota Cerdas (Smart City) dan juga untuk pengembangan sektor pemerintahan digital Indonesia.
Ia mengatakan, sejak tahun 2017, Kementerian Kominfo bersama dengan beberapa K/L terkait lainnya telah menginisiasikan Gerakan Menuju Smart City di 100 Kabupaten/Kota.
"Saat ini, program tersebut telah memasuki masa evaluasi. Tahun ini, kami melanjutkan inisiasi Gerakan Menuju Smart City tersebut dengan memperluas pendampingan pengembangan Kota Cerdas di kawasan pariwisata prioritas nasional dan kawasan ibu kota negara baru, yang tentunya perlu kita sukseskan," ujarnya.
Di sisi lain, tambahnya, akselerasi transformasi digital juga akan meningkatkan relevansi untuk mengembangkan Kota Cerdas berbasis digital di Indonesia. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas pernah memprediksi bahwa pada tahun 2045, 67% atau sekitar 213 juta penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan.
"Urbanisasi ini juga diikuti dengan peningkatan penetrasi internet di Indonesia, yang saat ini sudah mencapai 73,7% atau menjangkau 196,7 juta penduduk (APJII, 2020)," sambungnya.
Kepemilikan smartphone pada penduduk usia produktif 16-64 tahun di Indonesia juga terus meningkat hingga 98,2% (We Are Social, 2021).
Tingginya penduduk perkotaan dan juga perkembangan penduduk yang semakin “digital native” akan memperkuat kebutuhan bagi Pemerintah Kota dan Kabupaten untuk memberikan pelayanan maksimal, efisien, dan mutakhir.
Di titik ini, Gerakan Menuju Smart City hadir untuk memberikan panduan bagi pemerintah daerah dalam mengoptimalisasikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
Digitalisasi akan mempercepat proses, mengefisiensikan pekerjaan, dan memaksimalkan layanan, yang berujung pada meningkatnya kepuasan masyarakat akan pelayanan pemerintah.
Kesuksesan Gerakan Menuju Smart City ini amat bergantung pada kolaborasi dan sinergi yang dilakukan antar institusi pemerintah yang ada di dalamnya, baik itu instansi Pemerintah di pusat maupun di daerah.
Di dalam Gerakan Menuju Smart City, Kementerian Kominfo dibantu oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PPN/Bappenas, serta Kantor Staf Presiden, bersama jajaran akademisi dan praktisi profesional.
Seluruh instansi ini memiliki peran masing-masing untuk turut mendampingi serta memberikan asistensi bagi jajaran Pemerintah Daerah di 48 Kabupaten dan Kota dalam transformasinya menjadi Kota Cerdas berbasis digital.
Penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini menjadi langkah baik dan konkret untuk menjamin kolaborasi lintas sektor ini dapat berlangsung dengan baik, terutama untuk memastikan implementasi masterplan (rencana induk) Kota Cerdas di masing-masing wilayah berjalan cepat.
Selain itu, Menteri Jhony G.Plate menjelaskan, Bapak Presiden dan pihaknya pagi ini Kamis (20/5/2020) baru saja meluncurkan Program Literasi Digital Nasional, “Indonesia Makin Cakap Digital”, yang menyasar 12,4 juta masyarakat di 514 Kabupaten/Kota di 34 provinsi Indonesia setiap tahunnya.
Pada tahun 2021, program ini direncanakan untuk menyelenggarakan setidaknya 20.000 pelatihan berdasarkan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu: Digital Ethics; Digital Safety; Digital Skills; dan Digital Culture.
Melalui program ini, diharapkan setidaknya 50 juta masyarakat akan terliterasi digital pada 2024 mendatang, dan terus meningkat untuk mencapai 100 juta masyarakat Indonesia. Kesuksesan program-program ini tentunya membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh kepala daerah di Indonesia.
Menkominfo mengajak dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional ke-113 untuk bersama mengawal kebangkitan digital Indonesia melalui Gerakan Menuju Smart City dan Gerakan Literasi Digital Nasional, untuk menyongsong Indonesia yang semakin tangguh, semakin terkoneksi, semakin digital, semakin maju.