Pringsewu - Bupati Pringsewu Sujadi mengikuti Rapat Koordinasi Kepala Daerah seluruh Indonesia secara virtual di Aula Utama Pemkab setempat, Senin (17/5).
Tampak hadir mendampingi Bupati Pringsewu dalam acara tersebut Sekdakab Heri Iswahyudi, Ketua DPRD Suherman, Kajari Ade Indrawan, Kapolres AKBP Hamid Andri Soemantri, serta Pabung Mayor CPM Eva Yunial Kamal yang mewakili Dandim 0424 Tanggamus.
Rakor virtual tersebut dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan menteri kabinet kerja RI.
Membuka arahannya, Jokowi menyampaikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri 1442H bagi seluruh peserta rakor yang merayakan. Jokowi juga mengingatkan untuk terus waspada terhadap potensi penambahan kasus baru COVID-19 pascaperayaan hari besar tersebut.
"Meskipun kita telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, akan tetapi tadi pagi saya mendapatkan data terdapat sekitar 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6-17 Mei 2021," kata Jokowi.
Memperhatikan masih banyaknya jumlah mobilisasi masyarakat pra dan pasca mudik lebaran serta masih ramainya jumlah pengunjung di sejumlah objek wisata, Jokowi berharap kepada semua pihak agar lebih waspada terhadap potensi penambahan kasus COVID-19 dan terus berupaya untuk menekan angka penambahan kasus baru.
"Kita berharap pada tahun-tahun berikutnya angka-angka itu menurun terus, karena sudah terjadi penurunan kasus aktif dari puncaknya pada awal Februari dimana status aktif ada 17.6000 orang, tetapi sekarang kasus aktif sudah turun menjadi 9.800 atau turun 48%, penurunannya harus terus kita tekan agar semakin turun," harap Jokowi.
Jokowi juga berharap kepada Gubernur dan Bupati/Walikota agar lebih berhati-hati lagi. Khususnya bagi yang zona wilayahnya termasuk ke dalam zona merah, Jokowi mengimbau agar tempat wisata ditutup untuk sementara. Sedangkan yang termasuk dalam zona kuning dan hijau agar tetap waspada dengan membatasi dan tetap mengedepankan standar prokes COVID-19 bagi para pengunjung objek wisata di wilayahnya.
"Tidak boleh lepas manajemen atau kontrol. Untuk pengelolaan hotel saat ini kita pantau sudah meningkat. Untuk pengisiannya perlu kita waspadai. Secara ekonomi meningkat, tetapi di balik itu ada juga yang harus kita waspadai karena bisa mengakibatkan peningkatan angka penularan virus COVID-19. COVID-nya harus dikendalikan, atau kalau bisa dua-duanya bisa diatasi, ekonomi bisa meningkat dan angka-angka yang tertular virus COVID-19 berkurang," ujar Jokowi.