Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menggelar acara bersejarah menjelang HUT ke-23, yakni Deklarasi Membumikan Pancasila yang diadakan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Selasa (3/3). Acara tersebut melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bekasi lengkap dengan baju adat nusantara.
Hadir dalam Deklarasi Membumikan Pancasila, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama Ketua Tim Penggerak PKK, Wakil Wali Kota Tri Adhianto, dan sekda yang kesemuanya mengenakan busana adat nusantara.
Hadir juga Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sukur Nababan, Ketua Tim Revitalisasi dan Aktualisasi Ideologi Pancasila Kota Bekasi Abdul Manan dan segenap unsur Forkopimda setempat.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Deklarasi Membumikan Pancasila untuk kepentingan revitalisasi dan aktualiasi nilai-nilai yang terkandung, yakni kita harus meyakini Sang Pencipta dan menentukan kepastian keberkahan hasil dalam hidup kita.
"Tetap terpatri, tidak lupa bersyukur sebagai insan, berbuat baik yang beragama di Kota Bekasi atas dasar keadilan, sikap kita sebagai manusia pada saat kritis di kesatuan bangsa harus di junjung tinggi dengan berpendapat dan bermusyawarah," ujarnya.
Rahmat Effendi mengatakan, Bekasi adalah Kota yang heterogen dan plural, jika tidak bisa menjaga harmonisasi berarti kita lalai serta salah. Bertoleran, saling menghormati lah satu sama lain, kesempatan anak bangsa lakukan ibadah sebaik-baiknya di Kota bekasi. Jangan lagi pertentangakan suku, agama yang sudah diatur dalam aturan perundang-undangan. Saya harap kegiatan ini tidak hanya seremonial belaka," tegasnya.
Rahmat Effendi juga berharap Pancasila tetap eksis, dan membumi di wilayah Kota Bekasi pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Sementara itu, Ketua BPIP Yudi Latif mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan di Pemkot Bekasi tersebut.
"Berbeda suku tapi tetap satu jua, seperti yang telah dijelaskan dalam konsep Bhineka Tunggal Ika, kita harus tetap mempertahankan ideologi Pancasila sebagai bahan landasan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena NKRI adalah Harga Mati," Ujar Ketua BPIP