Bekasi - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati menyatakan 21 pasien diduga atau suspect virus corona (COVID-19) yang terdiri dari 18 pasien pemantauan dan 3 pasien dalam pengawasan dinyatakan negatif.
"Indikator awal yang bersangkutan pernah melakukan perjalanan ke negara terdampak COVID-19 atau pernah kontak erat/langsung dengan penderita," ujar Tanti di Bekasi, Rabu (4/3).
Tanti menambahkan bahwa seluruh pasien telah menjalani tes pemeriksaan di Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembanhan Kesehatan) Kementerian Kesehatan, dan hasil tes menunjukkan seluruh pasien negatif virus corona.
"Berdasarkan tes hasilnya negatif corona dan sudah dipulangkan. Masyarakat Kota Bekasi tidak perlu cemas," ujarnya.
Tanti juga meluruskan kabar yang menyebut bahwa ada seorang pasien suspect corona yang meninggal dunia pada Selasa (3/2) di Rumah Sakit dr Hafidz (RSDH) Cianjur.
"Kemenkes sudah menyatakan pasien tersebut negatif virus corona dan bukan warga berdomisili di Kota Bekasi," tegasnya.
Dia menambahkan bahwa Dinkes Kota Bekasi terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan yang ada di berbagai wilayah dan kementerian atau lembaga terkait untuk cepat tanggap terhadap informasi yang berkembang di masyarakat.
"Untuk menanggapi keresahan di masyarakat dibutuhkan sebuah penanganan serius dan penyampaian informasi yang tepat serta akurat, seperti salah satunya sosialisasi tentang virus corona kepada masyarakat umum," tegasnya.
Tanti juga meminta masyarakat jika memang memiliki gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, flu, sesak nafas, batuk parah, dan sakit tenggorokan diimbau untuk merujuk ke puskesmas dan rumah sakit terdekat serta bisa juga menghubungi Public Safety Center 119, Call Center Kota Bekasi 1500444 agar cepat mendapat penanganan dari petugas kesehatan," ujarnya.