Muara Enim - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim Juarsah menghadiri Rapat Kerja Percepatan, Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tahun 2020 Provinsi Sumatera Selatan di Dinning Hall Wisma Atlet, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Senin (2/3).
Rapat kerja dihadiri oleh sejumlah pejabat diantaranya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
"Penyebaran virus corona yang berawal di Wuhan, China, sekarang sudah masuk ke Jepang, untuk itu penyebaran virus ini sangat berpengaruh pergerakan ekonomi global. Tidak menutup kemungkinan penyebaran virus bisa berdampak langsung bagi ekonomi negara di Asia," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menkeu mengatakan, dalam mempertahankan ekonomi yang menjadi faktor utama adalah pengolahan dana desa.
"Pemerintah pusat berfokus memperbaiki sumber daya manusia (SDM) terlebih dahulu, serta menarik investasi yang ada di Indonesia, menopang sektor pariwisata, dan usahan kecil menengah (UKM) bagi koperasi, tujuannya tidak lain untuk bermanfaat bagi rakyat Indonesia," ujar Sri Mulyani.
Menkeu menyebutkan, untuk Sumsel nilai ekonomi yang berhasil dialokasikan mencapai Rp4,3 triliun, termasuk dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang sekarang juga ditransfer ke rekening sekolah masing-masing.
"Kita harapkan dana BOS ini bisa dipakai untuk kebutuhan kepala sekolah di Sumsel, sedangkan untuk bantuan dana kelurahan, dikarenakan yang hadir mayoritas kades, dan mendapat dana sejak 2015 maka semenjak tahun lalu kita alokasikan untuk dana kelurahan sebesar Rp145 miliar untuk 387 kelurahan di Sumsel," tambahnya.
Menkeu menjabarkan, tiap kelurahan sesuai instruksi serta aspirasi yang masuk ke Presiden RI, satu kelurahan mendapat Rp375 juta, sedangkan Dana Desa di Sumsel sebesar Rp2,71 triliun.
"Pembagian dana tersebut berdasarkan formula dari jumlah orang miskin per desa, Sumsel telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan, persentase kemiskinan yang ada di Sumsel turun sebesar 1,0 persen dan nasional 1,6 persen," ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, dari anggaran Dana Desa ini diharapkan bisa digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat, dengan begitu angka kemiskinan di Indonesia bisa turun.
"Alokasi dana desa dikaitkan dengan kinerja desa, supaya kinerjanya bagus dan mendapatkan alokasi besar, setiap dana yang ada di desa bisa betul bermanfaat bagi masyarakat. Dana desa akan disalurkan langsung ke rekening desa, dan dilakukan secara bersamaan," tambahnya.
Sementara itu, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan, ada dua pengolahan Dana Desa yang tepat guna, yang pertama menggunakan untuk padat karya, dan yang kedua untuk non tunai desa, saya harap Sumsel menjadi contoh pertama bagi Indonesia dalam pengolahan Dana Desa non tunai.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menegaskan Dana Desa menjadi sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama penyalurannya yang masih belum selesai.
"Berkaitan dengan Dana Desa uang yang di transfer yang belum siap desanya agar segera menyelesaikan penyelesaian yang ada di desa agar dananya cepat ditransfer," tegas mendagri.