Martapura - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah dan Forkopimda se-Indonesia tentang penanganan COVID-19 secara virtual yang diikuti Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Kepala BNPB Doni Munardo, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta perwakilan Polri.
Pemerintah Kabupaten Banjar juga mengikuti Rakor tersebut di Command Center Martapura, melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ikhwansyah, Kepala Pelaksana BPBD Banjar Irwan Kumar, Kepala DKISP M. Aidil Basith dan Forkopimda Kabupaten Banjar, Senin (3/5).
Mendagri Tito Karnavian yang memimpin rakor mengatakan, dengan semakin bertambahnya korban akibat COVID-19 di berbagai negara di dunia, antara lain India, Brasil dan Amerika Serikat, maka berdasarkan arahan Presiden Jokowi untuk melaksanakan Rakor Kepala Daerah dan Forkopimda tentang penanganan COVID-19 di Indonesia.
Tito Karnavian menjelaskan Indonesia mewaspadai akan ledakan akibat COVID-19 yang berkemungkinan akan terjadi di negara ini, seperti halnya di India.
”Kewaspadaan tersebut dengan menghindari kerumunan, di mana pada saat sekarang ini bertepatan dengan bulan Ramadan, banyak kegiatan keagamaan yang menyebabkan kerumunan,” katanya.
Untuk itu dikatakannya, pelaksanaan ibadah harus selalu menerapkan protokol kesehatan atau 3M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, Menjaga jarak,dan menghindari kerumunan seperti yang di anjurkan selama ini.
“Aktivitas sosial di masyarakat sekarang ini juga menyebabkan kerumunan seperti di pasar yang mendekati hari raya Idul Fitri serta mudik lebaran. Pemerintah melarang untuk melakukan mudik karena berpotensi besar menyebabkan kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menjelaskan bahwa kasus-kasus COVID-19 sudah mulai meningkat di beberapa daerah dan trend akan semakin meningkat seiring libur lebaran beberapa hari lagi.
”Protokol Kesehatan harus selalu diterapkan, agar kasus COVID-19 tidak semakin meningkat dan Program Vaksinasi dijalankan oleh Pemerintah sebagai salah upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Corona dan menekan angka kasus COVID-19 yang masih terus meningkat,” jelasnya.