Ciamis - Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menggelar rapat koordinasi secara virtual di Aula Setda, Jumat (30/4). Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh seluruh kepala SKPD, camat dan kepala desa se-Kabupaten Ciamis.
Dalam rapat tersebut, Bupati Herdiat memaparkan arahan dari Presiden Joko Widodo, diantaranya yaitu gambaran lonjakan kasus di India yang mengakibatkan ratusan ribu orang terpapar dan ribuan orang meninggal dunia setelah libur keagamaan.
Selain itu, Bupati menyampaikan peningkatan kasus COVID-19 secara nasional saat ini mencapai 4.000 – 6.000 kasus per hari.
"Seperti yang sudah disampaikan Presiden RI pada rapat sebelumnya, bahwa ada sebanyak 89 juta orang penduduk indonesia yang ingin mudik," ucap bupati.
"Inilah yang dikhawatirkan adanya lonjakan seperti di India, sehingga ini yang perlu kita siapkan dan tangani bersama," tambahnya.
Ia menuturkan bagian yang terpenting dalam penanganan tersebut adalah perlunya menekankan kesadaran, disiplin penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat.
"Selanjutnya, dalam arahan yang disampaikan Presiden RI yaitu diperlukan peran pemda, forkopimda & seluruh pihak, untuk melaksanakan pemantauan harian dan selalu respons menekan kenaikan kasus COVID-19," terangnya.
Bupati menyampaikan bahwa di Kabupaten Ciamis sendiri pernah terdampak kenaikan yang cukup tinggi setelah pelaksanaan libur panjang.
"Intinya kita harus waspada antisipasi jangan sampai untuk hari raya Idul Fitri terdapat kasus baru yang signifikan, bahkan terjadi varian baru, dihawatirkan ini akan berpengaruh atau berdampak pada perekonomian nasional," jelasnya.
Sementara untuk pemulihan ekonomi, disampaikan bupati, saat ini sudah terdapat beberapa peningkatan, diantaranya konsumsi listrik, pertumbuhan impor di bulan Maret 2021, indeks keyakinan konsumen, dan indeks penjualan ritel.
"Apabila penyebaran COVID-19 bisa ditekan, ekonomi akan membaik," ujarnya.
"Intinya, penanganan COVID-19 pada event hari raya Idul Fitri 1442 H ini harus betul-betul ditangani, dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," tutupnya.