Ambon - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menyambut baik pembentukan Manajemen Talenta Nasional (MTN) sebagai ekosistem dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) secara produktif.
“Program MTN itu terkait erat dengan bagaimana mempersiapkan SDM secera produktif untuk menghadapi bonus demografi,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, usai membuka acara Pelaksanaan Manajemen Talenta ASN Dan Penyampaian Tata Cara Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit serta Pengawasan Terhadap Jabatan Pimpinan Tinggi, di Hotel Marina, Kamis (29/4).
Dikatakan Walikota, pada 10-20 tahun mendatang Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana 64 persen dari total populasi penduduk, atau 183 juta jiwa adalah generasi milenial usia produktif.
“Jika bonus demografi tersebut dikelola dengan baik, akan membawa keuntungan bagi bangsa ini, tetapi sebaliknya jika tidak dikelola akan menjadi beban dan menimbulkan masalah sosial,” ujarnya.
Wali Kota menjelaskan, untuk saat ini talenta yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, baik ASN maupun masyarakat umumnya, masih terserak atau belum terdata dengan baik, serta belum didukung ekosistem yang baik untuk berkembang.
"Oleh karena itu perlu upaya sistematis untuk rekrutmen, arsitektur pendataan, serta pembentukan kelembagaan khusus pengelola MTN" ujarnyan
Untuk talenta ASN, jelas Richard, akan diatur secara khusus oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang dimulai dari penyederhanaan birokrasi, yakni perubahan sejumlah jabatan struktural menjadi jabatan fungsional. Di Pemkot Ambon sendiri masih dilakukan pemetaan untuk hal tersebut,” bebernya.
Diakui Walikota, salah satu tantangan yang dihadapi dalam birokasi adalah kelompok ASN yang berusia 51 tahun keatas yang kinerjanya mulai menurun dan berat untuk beradaptasi.
“Dengan adanya MTN ini paling tidak kita tahu posisi kita dimana, dan jika tidak bisa beradaptasi, kita mendorong generasi milenial saat ini, untuk mempersiapkan mereka menuju Indonesia Emas tahun 2045,” tandasnya.
Terkait kegiatan ini, menurut Walikota, adalah inisiasi Pemkot untuk “jemput bola” dan perkenalan program MTN kepada seluruh pimpinan OPD dan pejabat terkait. Dengan menghadirkan narasumber dari Komisi Aparatur SIpil Negara (KASN), diharapkan nantinya mekanisme rekrut pegawai dan pejabat akan mengacu pada potensi atau talenta yang dimiliki masing-masing.
Sementara itu, Komisioner KASN Agustinus Fatem dalam paparannya pada kegiatan tersebut, menyatakan bahwa pengelolaan sektor publik harus didukung oleh ASN yang memiliki kompetensi dan berkinerja baik.
“Manajemen ASN menjadi strategis untuk dilaksanakan, karena pengelolaan sektor publik yakni pelayanan masyarakat yang dilaksanakan oleh pemerintahan di berbagai bidang, akan bisa tumbuh berkembang, salah satunya karena ASN yang kompeten,” ungkapnya.
Menurut Fatem, mengacu pada RPJMD 2020 – 2024, Strategi penguatan manajemen ASN dilakukan dengan penerapan MTN, penyederhanaan birokrasi, peningkatan sistem Merit dalam promosi jabatan dan pengangkatan pegawai, serta penataan jabatan fungsional.