Pangkep – Launching program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Pangkep, kembali digelar, Jumat mendatang (30/4). Dalam jump pers dengan TBUPP (Tim Bupati untuk Percepatan Pembangunan) bersama OPD bidang Infrastruktur, lima program sekaligus akan dilaunching bersamaan Bupati Muh Yusran Lalogau, di Desa Bara Batu Kecamatan Labakkang, Selasa (27/4).
Kelima program tersebut antara lain, perencanaan pola tanam dam penetapan jadwal pola pembagian air untuk 8.500 hektare, penyerahan peralatan kerja petugas pintu air (PPA) dan pekerja saluran (PS) oleh Dinas Pekerjaan Umum, pemberian bantuan benih padi untuk 8.500 hektare oleh Dinas Pertanian, Pembangunan Irigasi Perpompaan Desa Bantimurung, Kecamatan Tondong Tallasa oleh Dinas Pertanian, dan pembangunan 550 paket sanitasi untuk 11 desa di tujuh kecamatan dari Dinas Perumahan dan Pemukiman.
Ketua TBUPP Pangkep, Dr. Ibrahim Saleh didampingi Dr Muhammad Yunus. Tiga kepala OPD juga hadir masing-masing, Plt Kadis PU Ir Andi Irwan, Plt Kadis Perumahan dan Pemukiman, Ir Agussalim, serta Plt Kadis Pertanian Andi Sadda.
Ibrahim Saleh menyebut, program 100 hari kerja bupati dan wakil bupati Pangkep dilakukan secara bertahap. Setelah resmi bidang Sosial dan Kesehatan pekan lalu, kini bidang infrastruktur mulai digenjot untuk mewujudkan misi Pangkep Sejahtera. “Program jemput pasien dari rumah ke rumah sakit hingga ke pulau sudah berjalan. Jumat ini kita sudah memulai di bidang infrastruktur untuk mewujudkan Pangkep Sejahtera,” kata Ibrahim.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Pangkep, Agussalim, ST, menyebut, sebanyak 550 paket pembangunan sanitasi akan disebar di 11 desa untuk tujuh kecamatan daratan di Pangkep. “Ke-11 desa itu sudah disurvei dan layak menerima bantuan tersebut. Jadi tidak sekadar diberikan tetapi melalui tahapan dengan beberapa indikator, di antaranya desa yang rawan stunting,” tambahnya.
Hal yang sama juga dipaparkan Kadis Pertanian Andi Sadda. Dia menyebut pemberian bantuan benih pada musim gaduh tahun ini untuk 8.500 hektare lahan pertanian di hampir semua kecamatan di daratan. Selain itu juga ada pembagian bibit jagung dan kacang ijo.
Persoalan lain yang banyak dikeluhkan petani di antaranya pembagian pupuk yang tidak merata serta pola pembagian air untuk 8.500 hektare lahan pertanian, akan terjawab dalam program yang dicanangkan Dinas Pertanian serta Dinas PU. “Pola pembagian air di musim kemarau untuk lahan pertanian kita upayakan bisa merata, sekalipun sumber air dan petugas pintu air masih sangat terbatas. Tetapi kami sudah diback-up petugas dari kepolisian dan TNI untuk menjamin keamanan di tingkat petani,” ujar Andi Irwan. (Mcpangkajene)