Labuan Bajo - Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 63 Gelombang III Tahun 2021 melakukan kegiatan Sosialisasi Digital Marketing, Sabtu (24/4), guna meningkatkan kapasitas salah satu pelaku sektor UMKM Labuan Bajo.
Dalam keterangan tertulis Dinas Kominfo Manggarai Barat (Mabar), kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Amirullah, salah satu mahasiswa PMM dari UMM jurusan Teknik Informatika memberikan pengetahuan dan mensosialisasikan tentang akses digital marketing yang kepada warga pelaku UMKM dan masih melakukan pemasaran manual.
"Digital Marketing merupakan suatu kegiatan pemasaran atau promosi sebuah brand atau produk yang menggunakan media digital atau internet yang tujuannya untuk mempermudah produsen UMKM menarik konsumen secara cepat," ucap Amirullah
Seperti yang kita ketahui, lanjut Amirullah saat ini teknologi sangatlah canggih dan penerimaan teknologi atau internet di masyarakat sangat luas sehingga tidak heran kegiatan pemasaran secara digital dijadikan sebagai pilihan utama oleh perusahan-perusahaan termasuk pelaku UMKM di Labuan Bajo.
Ia menjelaskan banyak yang saling berkompetisi untuk membuat konten yang menarik untuk ditampilkan dalam pemasarannya di dunia maya untuk menarik pembeli.
"Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada pelaku produsen untuk dapat menerapkan digital marketing agar dapat mempermudah untuk menjual produk hasil UMKM," jelasnya
Amirullah juga memberikan wawasan bahwa ada beragam akses untuk para calon konsumen agar dapat melihat penawaran dari media internet sepeti website, blog, bahkan media sosial (Instagram, Whatsapp, Line, Shopee,Tokopedia, Lazada, dll).
"Dalam prakteknya dengan mempromosikan merek dan konten dari UMKM ke media sosial dengan menarik agar dapat meningkatkan brand awareness, mengendalikan traffic serta dapat menghasilkan prospek bisnis UMKM," lanjut Amirullah
Ia meyakini Kelebihan dari digital Marketing sendiri dapat mempercepat penyebaran, kemudahan evaluasi, jangkauan lebih luas, murah dan efektif, serta membangun nama brand.
"Sehingga dari sosialisasi digital Marketing ini diharapkan pelaku produsen UMKM dapat melakukan pemasaran secara digital agar dapat dengan cepat dilihat banyak konsumen yang melihat dan membeli langsung melalui media sosial/internet," harap Amirullah.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM Ibu Indo Mase mengapresiasi dan berterimakasih terhadap inisiatif dari mahasiswa PMM untuk mensosialisasikan bagaiman cara mendigitalisasi produk UMKM yang dimiliki.
"Kegiatan Sosialisasi ini sangat menarik, karena dapat menambah wawasan serta pengetahuan agar menciptakan UMKM menjadi maju dan dapat memperbaiki dari sisi kualitas produk, branding, packing, pelayanan serta harga," ucap Indo Mase.
Indo Mase mejelaskan bahwa UMKM-nya dengan brand Indo Latifa telah berdiri sejak tahun 2015 dan sudah memiliki 12 produk, tapi yang berjalan atau dipasarkan sampai saat ini ada 10 produk diantaranya produk seperti abon dan kebanyakan kue kering. Produk yang dijual adalah produk oleh-oleh Khas Labuan Bajo, dengan harga yang terjangkau.
"Semoga produk dari UMKM ini dapat berkembang dan tidak kalah saing dengan produk-produk lainnya serta berkesempatan membuka UMKM sangat luas dengan lebih kreatif dan inovatif," harapnya.