Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan memastikan setiap desa yang ada di wilayah tersebut siap untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
"Sejak awal April 2020 dulu saya langsung buat instruksi ke seluruh desa untuk rapat bersama semua elemen desa baik Kadus, RW dan RT serta elemen kader kesehatan desa agar segera membentuk Gugus Tugas COVID-19 di desa masing-masing agar lebih efektif dan optimal dalam pencegahan dan penanganannya, karena lebih termonitor dalam skala radius tiap desa, ini juga yang membuat pemkab Kubu Raya jauh lebih cepat dan efektif dalam pengendalian COVID-19 meski pun posisi Kubu Raya sebenarnya sangat rentan karena selain bandara udara Supadio, terminal Antar Lintas Batas Negara (ALBN) dan dermaga serta jalur darat yang berbatasan langsung dengan kota pontianak dan lima kabupaten lainnya melalui jalur jalan Trans Kalimantan," kata Muda Mahendrawan di ruang kerjanya, Jumat (23/4).
Bupati Muda mengatakan, Pemkab Kubu Raya terus melakukan berbagai pencegahan penanganan COVID-19 sejak awal pandemi ini melanda, yang mana dirinya mengintruksikan semua kepala desa untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada bulan April 2020 lalu di tempat fasilitas publik seperti masjid dan sekolah serta rumah masyarakat.
"Alhamdulillah, selain desa, masyarakat juga secara masive bergerak membuat masker kain sendiri dan tukang jahit yang ada bisa mengantsipasi kelangkaan masker saat itu dengan membuat masker kain sendiri dan itu kita dorong agar masyarakat bisa siap menghadapi pandemi ini. Hal ini masih terus berlanjut sampai sekarang, sehingga dengan diberlakukannya PPKM mikro, saya yakin masyarakat Kubu Raya sudah siap," tuturnya.
Muda meyakini, dengan kesiapan masyarakat dan semua proses yang dilalui, pihaknya bisa mengatasi penyebaran COVID-19 di Kubu Raya. Untuk itu, semuanya memang di tuntut agar bergerak lebih cepat dan dalam penerapan PPKM mikro tersebut.
"Saya minta setiap desa bisa semakin menggencarkan apa yang telah dilakukan selama ini," pintanya.
Menurutnya, untuk upaya pencegahan COVID-19 di tengah masyarakat, memang lebih tepat dilakukan oleh Satgas COVID-19 tingkat desa, yang lebih bersentuhan langsung dengan masyarakat, dimana setiap desa pasti lebih cepat melakukan upaya pencegahan.
"Jadi, untuk penerapan PPKM ini saya rasa tidak semua daerah harus di pukul rata, karena ada daerah yang hijau, kuning, orange dan merah bahkan hitam dan kita akan melihat setiap perkembangan yang ada dalam mengambil tindakan," tuturnya.
Muda juga mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut proaktif mencegah penyebaran COVID-19. Mengingat Kubu Raya adalah hinterland atau daerah penyangga ibu kota provinsi dengan mobilitas orang dan barang yang tinggi. Fokus pertama adalah mengurangi kerumunan. Termasuk menunda agenda-agenda yang masih dapat ditunda.
"Kepada masyarakat saya minta bisa bergerak membersihkan dengan desinfektan semua rumah ibadah, kantor desa, dan ruang fasilitas publik lainnya. Semua bergerak dengan hal-hal sederhana yang bisa dilakukan," katanya.
Lebih jauh Muda mengajak masyarakat untuk bersabar menyikapi mewabahnya COVID-19. Ia mengakui musibah wabah COVID-19 turut mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Namun begitu, ia meminta warga untuk tetap fokus dengan aktivitas masing-masing. Termasuk dalam upaya memperkuat sumber-sumber pangan lokal yang ada. Baik pertanian, perkebunan, usaha mikro kecil menengah, dan sebagainya.
"Mudah-mudahan hal-hal ini tetap menjadi arah prioritas kita, yang mana ini juga menjadi kekuatan pangan lokal," katanya.