Singkawang – Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menjadi pembicara pada diskusi daring dengan mengangkat tema “Program Bantuan Sosial Penggerak Ekonomi” di ruang Telematics Control Management, Rabu (21/4). Diskusi ini digagas Tempo Media Group.
Mengusung motto hidup ‘Bekerja dengan hati dan pantang menyerah’, Tjhai Chui Mie beserta jajarannya berjuang mengatasi dampak pandemi COVID-19 di Kota Singkawang. Pemerintah kota Singkawang berupaya menekan angka penyebaran COVID-19 dengan melakukan tes dan pelacakan terhadap suspek COVID-19.
“Sebagai bentuk upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di kota Singkawang, jam operasional bagi para pelaku usaha juga dibatasi. Tindakan pengecekan dan pendataan kepada masyarakat yang mudik pada hari raya, seperti Idul Fitri, Natal, Imlek dan Cap Go Meh. Kemudian tanggal 1 Februari 2021, kegiatan vaksinasi di kota Singkawang mulai dilaksanakan hingga saat ini secara bertahap.” ujarnya.
Ia mengatakan Pemerintah kota Singkawang menyalurkan bantuan sosial yang dilakukan secara stimulan. Bantuan sosial yang terkumpul bersumber dari Pemerintah dan donasi peduli masyarakat dari gabungan kelompok donatur. Bantuan yang diberikan berupa bantuan sembako dan alat pelindung diri (APD).
“Sasaran bantuan disalurkan khususnya kepada ojek online, tenaga honorer, pekerja seni, pekerja ekonomi kreatif, guru dan kalangan masyarakat lainnya yang membutuhkan. Di saat pandemi ini, bantuan ini dilakukan bersama Ibu-Ibu dan kaum perempuan yang ada di kota Singkawang.” ujarnya.
Selain itu, untuk menstimulus perekonomian pereorangan, Pemerintah kota Singkawang melalui Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan kota Singkawang mendampingi dan membina ibu-ibu kota Singkawang untuk menanam sayur-sayuran di pekarangan rumah. Beberapa hasil perkebunan yang bernilai ekonomis tersebut seperti keladi, pisang, dan sebagainya.
“Hasil-hasil perkebunan ini menjadi sumber pelaku ekonomi kreatif dan bisa diolah kembali dalam bentuk olahan makanan lainnya seperti keripik keladi dan keripik pisang. Kegiatan ini pun sebenarnya sudah dilakukan bahkan sebelum pandemi berlangsung. Tentunya kegiatan ini dapat membantu masyarakat untuk bisa mandiri dan bertahan hidup menghadapi terpaan pandemi.” ujarnya.
Dalam paparannya, Tjhai Chui Mie mengungkapkan upaya pemulihan ekonomi di Kota Singkawang pada masa pandemi dalam memberikan bantuan fisik dan non fisik. Bantuan fisik berupa perbaikan pasar sebagai sarana usaha, penyediaan gerobak ramah lingkungan, pembangunan rumah produksi, penyediaan peralatan dan mesin bagi pelaku UMKM.
“Bantuan non fisik berupa fasilitasi UMKM kota Singkawang melalui pelatihan dan pendampingan utnuk meningkatkan SDM pelaku UMKM. Contohnya teknik penyajian, pacakaging, pemasaran, dan sebagainya,” ujarnya.
Produk-produk olahan masyarakat lokal juga dipasarkan di toko swalayan yang memiliki banyak cabang dan berwaralaba di Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka memasarkan dan memperkenalkan produk UMKM kepada masyarakat luas.
Langkah konkrit ini adalah cara untuk mengurangi angka kemiskinan di masa pandemi melalui ekonomi kreatif, pertanian, perkebunan, dan nelayan. Pemberdayaan wanita dalam setiap kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk hidup berdampingan dengan terpaan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Dalam kesempatan ini, Tjhai Chui Mie mengucapkan selamat hari Kartini kepada masyarakat kota Singkawang, khususnya kaum perempuan. Meski dilanda terpaan pandemi COVID-19, Ia berharap banyak bermunculan sosok-sosok perempuan tangguh dan inspiratif lainnya agar dapat saling bahu-membahu melewati krisis pandemi.
“Buat kaum perempuan di kota Singkawang, saya ucapkan selamat hari Kartini. Meski dalam kondisi sulit, tetap kobarkan semangat dan pantang menyerah. Saya percaya setelah masa sulit, pasti akan ada hari yang baik untuk kita semua. Ayo, para Kartini masa kini tetap semangat dan berikan dukungan kepada keluarga, bangsa dan negara,” ujarnya.