Madiun – Kota Madiun, Jawa Timur telah lama dikenal sebagai gudangnya para pendekar. Hal ini tak lepas dari banyaknya jumlah padepokan silat yang berada di dalam kota, yakni mencapai 11 padepokan silat dengan berbagai ciri khas dan keterampilan.
Hal ini pun dipandang sebagai aset yang berharga oleh Wali Kota Madiun Maidi. Ia berharap para pendekar dari berbagai padepokan silat itu bisa menjadi ikon yang menarik bagi masyarakat luar daerah.
‘’Keunggulan ini perlu kita gali potensinya. Salah satunya, dengan mengikutkan para pendekar di berbagai kesempatan, sehingga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi Kota Madiun,’’ tuturnya saat mengisi Rapat Koordinasi Bersama Forkopimda dan Perwakilan Padepokan Silat di Gedung Diklat, Kamis (22/4).
Dalam hal ini, wali kota pun mencontohkan momen Ramadhan dan Idul Fitri, para pendekar bisa menjadi agen penjaga kondusifitas kota, misalnya dengan turut berpartisipasi keamanan dan keselamatan warga. Tentunya, dengan mengenakan identitas atau seragam dari masing-masing perguruan.
Apalagi di tengah pandemi COVID-19. Wali kota mendorong para pendekar mampu menjadi teladan bagi masyarakat untuk mematuhi aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya, terkait pelaksanaan protokol kesehatan.
‘’Mari tunjukkan pendekar yang santun dan mengayomi masyarakat. Pendekar di Kota Madiun harus guyub rukun membantu kesusahan orang lain,’’ imbuhnya.
Sementara itu, kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 itu juga dihadiri oleh Kapolres Madiun Kota AKBP Dewa Putu Eka Darmawan, Dandim 0803/Madiun Letkol Inf. Edwin Charles, Wawali Inda Raya Ayu Miko Saputri, serta pimpinan OPD terkait dan perwakilan perguruan pencak silat di Kota Madiun.