Martapura, - Pandemi COVID-19 yang melanda dunia mengakibatkan keberangkatan calon jemaah haji Indonesia tahun 2020 yang lalu tidak dilaksanakan karena Pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah orang yang boleh melakukan ibadah haji dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
Kini pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 telah dekat, akan tetapi pandemi COVID-19 yang belum usai membuat keberangkatan calon jamaah haji tahun 2021 masih belum dapat dipastikan.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banjar, Najwan Noor saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (15/4).
Meski begitu, Najwan Noor memastikan persiapan pemberangkatan jemaah haji seperti kelengkapan administrasi, paspor dan manasik telah dilaksanakan, bahkan calon jemaah asal Kabupaten Banjar juga sudah mendapatkan vaksin meningitis dan khusus calon jamaah haji lansia sudah mendapatkan vaksin COVID-19.
“Soal keberangkatan, sampai hari ini kita belum bisa memastikan karena tergantung kebijakan pemerintah Arab Saudi. Tapi bicara kesiapan kita sudah laksanakan, tinggal pelaksanaan ibadah haji dan menunggu ketentuan dari pemerintah Arab Saudi,” jelasnya.
Pada tahun 2020 yang lalu sebanyak 413 orang calon jamaah haji asal Kabupaten Banjar yang gagal berangkat, jika pelaksanaan haji ditetapkan, Najwan Noor memastikan pemberangkatan calon jamaah haji yang tertunda tersebut sudah siap dilakukan.
Ia juga mengungkapkan pemerintah sudah menerapkan beberapa skenario terkait pemberangkatan calon jamaah haji, apakah akan dilaksanakan keseluruhan, atau dengan sistem kouta, bahkan skenario jika pemberangkatan jamaah haji kembali batal dilaksanakan.
Ia mengatakan, jika pemberangkatan kembali dibatalkan, masa daftar tunggu calon jamaah haji di Kalimantan Selatan yang selama ini berjumlah 37 tahun akan kembali bertambah menjadi 2 tahun.
“Jika jadi berangkat, selesai bulan Syawal atau sekitar Juni-Juli 2021 akan dilaksanakan pemberangkatan. Jika kembali ditunda, maka passport akan kita kumpulkan lagi untuk memudahkan penyimpanan. Selama ini calon jamaah haji di tempat kita terus menerus melaksanakan manasik haji, baik secara online maupun mandiri, jika jadi berangkat, kita akan mengulangi manasik haji kembali,” ungkapnya.