Tasikmalaya - Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Program Pencetakan Wirausaha Baru Tahun Anggaran 2021.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya dan didampingi Kepala Bidang Perindustrian, serta diikuti oleh 75 orang peserta dari bidang industri, makanan olahan, alas kaki, dan menjahit dan di Gedung PPIK Kota Tasikmalaya, Rabu (14/4).
Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Firmansyah mengatakan, program ini merupakan pelaksanaan dari visi misi kepala daerah yang dituangkan dalam RPJMD Kota Tasikmalaya yaitu dengan membentuk 5.000 wirausaha baru.
"Program WUB untuk Dinas KUMKM Perindag diberikan target dari total jumlah calon 5000 WUB sebanyak 2000 WUB dalam 5 tahun, sehingga pelaksanaan pertahun hanya menargetkan 400 WUB yang dibagi dalam dua bidang yaitu perdagangan dan industri.
Adapun pelaksanaan Tahun 2021 sebanyak 650 WUB, dengan penambahan peserta 250 WUB dari target awal adalah 400 WUB. Hal ini dikarenakan sebagian peserta pelatihan 3 tahun kebelakang tidak mengikuti seluruh rangkaian pelatihan sampai mendapatkan sertifikat, sehingga calon peserta WUB tersebut dinyatakan gagal. Untuk menutupi kekurangan target, maka di tahun 2021/2022 ditargetkan sebanyak 650 WUB.
Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan penunjang seperti E-commerce dan pelatihan lainnya untuk meningkatkan SDM dari para calon WUB, pelaksanaan ini untuk meningkatkan ekonomi kembali dengan para WUB yang mempunyai suatu terobosan, dan ini yang akan Pemerintah Kota lakukan dengan bagaimana mereka bisa bangkit serta menciptakan usaha dan ruang kerja bagi masyarakat yang saat ini terkena pandemi.
"Kami berharap dengan pelaksanaan Pelatihan WUB ini, masyarakat Kota Tasikmalaya khususnya yang bergerak dalam Bidang Ekonomi bisa mempunyai kreatifitas serta peningkatan dari kemampuan dalam melaksanakan kegiatan usaha dan para Wira Usaha Baru dapat menciptakan ruang atau lapangan kerja untuk merekrut para pengangguran dalam kegiatan usaha mereka," ujarnya.
