Madiun – Humas memiliki peranan penting sebagai penyedia informasi terkait pemerintahan kepada masyarakat. Untuk itu, humas dituntut untuk dapat menyajikan berita secara akurat, apa adanya, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dalam rangka meningkatkan peran kehumasan, khususnya dalam komunikasi krisis di masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar sosialisasi dan edukasi. Kegiatan yang berlangsung di Gedung GCIO Kota Madiun pada Senin (12/4) itu menghadirkan Wali Kota Madiun Maidi bersama Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Dr. Suko Widodo sebagai narasumber.
Pada sambutannya, wali kota menuturkan bahwa Pemkot Madiun ingin membangun pemerintahan yang bersih dan sehat. Atau, disebut Good Government. Untuk dapat mewujudkannya, salah satu hal yang wajib dipenuhi adalah informasi yang apa adanya.
‘’Segala informasi yang dikeluarkan pemkot harus disajikan sebagaimana adanya. Tidak boleh ditambahi atau dikurangi. Sehingga, akan tumbuh kepercayaan masyarakat dan meningkatkan rasa ingin tahu,’’ tuturnya.
Hal ini juga disampaikan oleh Ahli Komunikasi Unair Dr. Suko Widodo. Pengelola lembaga humas wajib memahami kebutuhan masyarakat terhadap informasi. Caranya dengan terjun langsung ke lapangan. Sehingga, informasi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
‘’Percuma produksi banyak tapi tidak didengarkan. Konsumen adalah raja. Maka, harus ditanyakan menu apa yang diinginkan sehingga kita bisa menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan mereka,’’ imbuhnya.
Lebih lanjut, Suko mengatakan, informasi yang disajikan pemerintahan wajib bersifat transparan. Apalagi di era digital saat ini. Masyarakat juga semakin kritis. Bahkan, tidak hanya menjadi konsumen. Mereka juga bisa menjadi produsen.
‘’Maka, media pemerintah juga wajib mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Sehingga menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,’’ tandasnya.