Muara Enim - Plh Bupati Muara Enim Nasrun Umar memimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2021, di halaman Kantor Bupati, Senin (12/4).
Dalam arahannya, Nasrun mengatakan, kegiatan apel ini bukan hanya seremonial semata tapi lebih dari itu, untuk mengevaluasi dan menginventarisir kekuatan personel dan peralatan yang akan digunakan untuk mengantisipasi dan penanggulangan kesiapsiagaan menghadapi bencana tahunan karhutla di Kabupaten Muara Enim.
Dirinya menjelaskan, salah satu arahan Presiden Joko Widodo, yaitu menekankan pentingnya kekompakan dan kerja sama seluruh unsur pemerintah di daerah, baik Gubernur, Bupati, Walikota, maupun unsur TNI-Polri, yaitu Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, hingga Kapolres untuk tanggap mengendalikan Karhutla.
“Tentunya arahan tersebut harus menjadi pedoman dan motivasi bagi kita semua, termasuk di Kabupaten Muara Enim agar dapat mengendalikan maupun meminimalisir dampak bencana tahunan tersebut,” pintanya
Lebih lanjut Nasrun menyampaikan, di wilayah Kabupaten Muara Enim terdapat delapan Kecamatan yang memiliki potensi terjadinya karhutla, yaitu Kecamatan Gelumbang, Muara Belida, Sungai Rotan, Lembak, Belida Darat, Lubai, Kelekar dan Gunung Megang yang hampir semuanya berada di daerah dataran rendah dan dipenuhi lahan gambut.
"Memang Pemkab Muara Enim bersama TNI/Polri telah membangun sekat kanal, membuat sumur bor dan embung di kawasan yang dianggap rawan, tapi semua hal tersebut tentu tidak akan maksimal jika tidak diiringi dengan persiapan, kewaspadaan dan semangat dalam menghadapi bahaya dan dampak dari Karhutla yang sewaktu-waktu mungkin dapat terjadi," jelasnya.
Untuk itu, tambah Nasrun, melalui apel kesiapsiagaan tadi HNU mengajak seluruh personel untuk lebih mempersiapkan diri serta meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bahaya dan dampak dari karhutla yang sewaktu-waktu mungkin dapat terjadi di wilayah Kabupaten Muara Enim utamanya di delapan Kecamatan tersebut.
“Mudah- mudahan apa yang telah dilaksanakan membuahkan hasil yang maksimal agar nantinya lahan gambut tetap basah dan berair sehingga setiap musim kemarau kita tidak selalu sibuk berjuang dalam memadamkan api,” pungkasnya.