Ciamis - Menyambut bulan suci Ramadhan di masa pandemi COVID-19, Pemerintah Kabupaten Ciamis gelar rapat bersama MUI Ciamis bertempat di Oproom Setda Ciamis, Kamis (8/4).
Pimpinan Rapat Asisten Pemerintahan Setda, Ika Darmaiswara mengatakan bahwasannya di masa pandemi ini kita harus berupaya semaksimal mungkin dalam menerapkan prokes 5M tanpa mengurangi kekhusyuan dalam rangkaian ibadah di bulan suci Ramadhan.
"Ibadah puasa di dua tahun terakhir ini tidak sama dengan ibadah puasa sebelum pandemi Covid-19 melanda. Pelaksanaan ibadah puasa ini harus mampu menjaga jalannya ibadah dengan khusyuk juga terjaganya fisik dan kesehatan, terutama dari pandemi COVID-19,” ujarnya.
"Persiapan-persiapan perihal salat tarawih pelaksanaan salat Ied, dan mudik. kita harus berupaya semaksimal mungkin membuat mekanisme yang tepat, dalam mengatasi, mencegah mobilitas masyarakat yang tinggi, sehingga penularan COVID-19 dapat terkendali dan diharapkan trackingnya tidak ada peningkatan akibat mobilitas,” tambahnya.
Ika mengatakan bahwa menangani hal ini harus dibuat mekanisme yang harus dipikirkan bersama, agar terciptanya kesepahaman dan agar terhindar dari permasalahan umat.
"Intinya amaliah ibadah dapat dilakukan dengan kekhusyukan dan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah dibuat untuk memutus mata rantai pandemi COVID-19,” jelasnya.
Ia juga menggambarkan tingkat kejenuhan masyarakat yang terjadi di masa pandemi terlebih laju pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi.
Sementara, Wakil Komandan Satgas COVID-19 dari Kodim 0613, Mayor Arh. Wilde Pangalerang, mengatakan kondisi Ciamis adalah kondisi agamis, kita perlu membuat mekanisme untuk menghindari hal-hal yang tidak di harapkan yang bersifat gesekan pada umat, dalam upaya pengamanan dan pemberlakuan prokes.
Ditambahkan Kabag Ops Polres Ciamis, AKBP Yopy Mulyawan, S, S.Pd. S.IK mengatakan, ini adalah Ramadhan ke-2 dalam pandemi, ada pengalaman pada Ramadhan lalu untuk dijadikan gambaran dalam pelaksanaan Ramadhan kali ini.
“Kejenuhan masyarakat yang tinggi atas pandemi sehingga memungkinkan banyak terjadi pelanggaran sehingga perlunya peningkatan testing dan tracking di Kabupaten Ciamis untuk menghindari penyebaran,” ujar Yopy.
Ia berpendapat bahwa PPKM Mikro dari mulai RT/RW/desa harus dioptimalkan dengan sungguh-sungguh.
"Ramadhan kali ini tidak ada salahnya melakukan antisipasi dalam menanggulangi keramaian. Jangan sampai ciamis masuk zona merah, apalagi banyak warga Ciamis yang bekerja di luar kota," ungkapnya.
Ia menggambarkan titik-titik di Ciamis yang akan menjadi tempat jualan dadakan Ramadhan harus bisa dicegah karena itulah potensi penaikan penyebaran pandemi mengingat jumlah personel kita sangat terbatas hingga harus di pikirkan bersama untuk mengatasi permasalahan ini.
Sementara, perwakilan dari MUI Ciamis Ahmad Habib Majdi mengucapkan terimakasih atas kesungguhan berbagai pihak dalam menjaga umat untuk bersikap hati-hati dalam menghadapi pandemi ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan MUI juga telah memberikan tata cara beribadah berupa puasa di tengah pandemi berupa fatwa yang sudah sampai ke kecamatan.
"Cara beribadah di bulan Ramadhan dengan lebih pada dzikrullah mengingat Alloh dari pada hura-hura dan berkerumun menjelang berbuka,” jelas Ahmad.
MUI mengimbau ibadah puasa disesuaikan dengan kondisi pandemi ini contoh sahur dan buka bersama lebih baik dilaksanakan di rumah.
Ketua DMI Ciamis, Wawan Arifien, mengatakan kita semua harus bisa membedakan antara ibadah dan budaya, sehingga diharapkan kerumunan bisa dinetralisir.
"Puasa Ramadhan itu ibadah, Tarawih itu ibadah, berkumpul menjelang buka puasa, itu budaya,” jelasnya.
DMI sendiri rencananya akan mengadakan tarawih dan Salat Ied dengan prokes ketat tentu dengan melihat situasi yang ada.
"Untuk salat Ied, DMI siap melaksanakan dengan prokes ketat,” ujarnya .
Sementara, Kadis Kominfo Ciamis Dondon Rudiana mengatakan bahwa secara Tupoksi Diskominfo, pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin melalui media yang tersedia melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi melalui produk media yang ada, untuk membantu memutus rantai penyebaran COVID-19 termasuk dalam persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan ini. Ujarnya
"Iimbauan, informasi terus di diseminasikan agar masyarakat memahami permasalahan yang ada". Ujar Dondon
Lebih lanjut, ia meminta kepada ASN untuk tidak memberikan contoh yang kurang baik dan sejatinya harus memberi teladan dalam menerapkan Prokes untuk memutus mata rantai COVID-19.
“Jika sudah ada kesepakatan bersama seluruh pihak, maka akan langsung kami informasikan dan kami diseminasikan, kami edukasikan sehingga proses pemahaman masyarakat dapat lebih terbangun dengan cepat,” ujar Dondon.