Baturaja - Plh Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Edward Candra bersama Sekretaris Daerah Achmad Tarmizi, mengikuti Rapat Koordinasi Kinerja Pengendalian Inflasi menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 Tahun 2021 Secara Virtual Di Ruang Induk Rumah Kabupaten OKU, Rabu (7/4).
Rapat Koordinasi Tim Teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sumsel Bersama Gubernur Sumsel Secara Virtual ini sebagai tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 500/670/Bangda tanggal 26 Februari 2021 perihal Evaluasi Kinerja Tim Pengedali Inflasi Provinsi (TPID-P) tahun 2020.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel Hari Widodo menyatakan, tekanan inflasi tetap terjadi yang bersumber dari pulihnya permintaan masyarakat dan penyediaan jasa makan minum seiring relaksasi aktivitas ekonomi.
Hari mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi setempat bersama satgas akan terus memperkuat koordinasi kebijakan agar menjaga inflasi tetap stabil.
"Hal itu ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan bahan pangan strategis dan mengantisipasi resiko inflasi pangan dari adanya gangguan produksi," ujarnya.
Pihaknya mengklaim Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumsel menunjukkan perkembangan yang baik. Menurut data BI, pada Januari 2021, IHK Sumsel mengalami inflasi sebesar 0,42%. Angka tersebut lebih rendah dari inflasi pada Desember 2020 sebesar 0,57%.
Bahkan secara tahunan, sambungnya, inflasi IHK pada Januari 2021 tercatat sebesar 1,37%. Angka tersebut juga menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,55%.
"Bukan hanya itu, realisasi inflasi tersebut lebih rendah dibanding inflasi nasional dan inflasi regional Sumatera yang masing-masing sebesar 1,56% dan 1,88%," jelasnya.
"Pencapaian itu dipengaruhi inflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau seiring kenaikan harga cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras. Dengan perkembangan tersebut, realisasi inflasi kumulatif Sumsel pada bulan laporan sebesar 0,42 persen. Secara tahunan, inflasi IHK pada Januari 2021 sebesar 1,37 persen. Itu lebih rendah dibanding inflasi nasional," sambungnya.
Dalam arahannya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, Rakor Kinerja Pengendalian Inflasi Hari Besar Keagamaan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk menyambut pelaksanaan hari besar keagamaan, dimana biasanya di hari besar keagamaan ini akan terjadi lonjakan permintaan masyarakat akan kebutuhan bahan pokok.
"Tentu saja lonjakan itu menjadi perhatian dari pemerintah dan semua stakeholder yang terkait terutama dari faktor ketersediaan pasokan dan harga bahan pokok yang ada di wilayah Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumsel," ujarnya.
"Untuk itu kami berharap pada Rakor hari besar keagamaan ini masing masing pemangku kepentingan untuk menyampaikan kepada kami sejauh mana persiapan nya. Sehingga dari hasil diskusi nantinya dapat memberikan solusi dan mengantisipasi permasalahan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan hari besar keagamaan yaitu lonjakan harga," sambungnya.
Herman menambahkan, tujuan Rakor ini adalah FGD membahas penilaian/evaluasi kinerja Tim Pengendali Inflasi Provinsi Sumatera Selatan dan Program Unggulan TIPD Provinsi sumatera Selatan Tahun 2020. Diharapkan tahun 2021 ini Provinsi Sumatera Selatan dapat menjadi pemenang dalam pemilihan TPID Award 2021, Katagori TPID Provinsi Terbaik.
Pada kesempatan itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan melakukan pembelian barang secara besar-besaran karena saat ini stok kebutuhan barang pokok di Kabupaten/Kota Se-Sumsel masih aman.
"Lebaran tahun ini kondisi harga kebutuhan pokok lebih stabil jika dibandingkan dengan tahun lalu. Mudah-mudahan dengan upaya kita bersama inflasi lebaran tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun lalu," ujarnya.
Turut hadir, Staf Ahli Bupati, OPD dan Kabag Terkait, kepala BPS OKU, Kabulog, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).