Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus melakukan berbagai upaya guna meminimalisir musibah kebakaran hutan dan lahan, serta banjir yang rutin terjadi setiap tahun dengan mendatangkan eskavator amphibi untuk melakukan pembersihan sungai, pembangunan saluran air yang memadai, serta normalisasi sungai dan parit.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, pemerintah daerah sengaja mendatangkan excavator amphibi ini untuk mempercepat mengantisipasi musibah karhutla dan Banjir, mengingat daerah ini memiliki banyak anak sungai dan parit sehingga diperlukan penanganan yang cepat, tepat, terukur dan berdampak agar sirkulasinya lancar.
"Selama ini kita selalu direpotkan, karena dengan waktu dan anggaran yang terbatas membuat gulma-gulma dan rumput yang ada di sungai menghambat kelancaran arus air dan mendangkalkan lumpur-lumpurnya yang ada hampir disemua kecamatan, apalagi di kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang padat seperti di Sungai Raya, Sungai Kakap, Sungai Ambawang dan kecamatan Rasau jaya termasuk juga di daerah lainnya," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang didampingi Kepala Desa Sungai Raya Dalam Khairil Anwar di sela peninjauan peluncuran penggunaan eskavator amphibi di desa Sungai Raya Dalam kecamatan Sungai Raya, Selasa (6/4).
Muda menuturkan, didatangkannya alat ini (excavator amphibi) ini sifatnya untuk membersihkan, sehingga dapat melancarkan arus air yang selama ini terhambat akibat tumpukan lumpur yang ada di sungai dan parit serta dapat menyuburkan kebun-kebun masyarakat, seperti kopi, jahe, kepala, pinang, pisang dan sebagainya.
“Selain itu, alat ini juga bisa membantu kebun-kebun masyarakat yang terhambat seperti daerah-daerah yang ada kebun langsat, kebun kelapa yang mungkin gulmanya sangat cepat sehingga menghambat kesuburan kebun itu seperti di Brembang, Jeruju Besar, dan arah menuju ke desa Sungai Kupah. Termasuk juga parit di desa Sungai Rengas yang gulmanya menjalar sampai di tepi jalan, Selain itu di desa Punggur Besar dan desa Kalimas," tuturnya.
Dirinya menjelaskan, semua yang menghambat kelancaran arus air yang ada di sungai dan parit itu bisa dipercepat dengan menggunakan excavator amphibi ini. Cara kerjanya untuk pembersihan di daerah-daerah sungai, maka alat ini akan digunakan di sungai, karena excavator amphibi ini akan mengapung di air, sehingga akan mudah membersihkan lumpur-lumpur dan rumput-rumput yang ada di dalam maupun di tepi sungai.
“Mudah-mudahan, dengan adanya eskavator amphibi ini menjadi cara bagi pemkab Kubu Raya untuk melakukan percepatan," ucapnya.
Muda menambahkan, selain mengatasi banjir dan air pasang tergenang, alat ini juga bisa digunakan untuk mengantisipasi karhutla untuk membuat skat kanal untuk mempermudah mendapatkan sumber air, sehingga dengan cara ini, maka masyarakat maupun petugas pemadam akan mudah untuk mengakses air jika terjadi karhutla.
“Kita berharap kedepannya, dengan langkah-langkah ini akan berdampak langsung yang nyata dan memudahkan cara kerja kita serta efesien. Dengan waktu terbatas, dalam satu tahun kita bisa banyak melakukan pengerukan sungai dan parit," ujarnya.
Muda menyampaikan, pembelian eskavator amphibi ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten Kubu Raya tahun 2021 sebesar Rp5 miliar. Untuk tahap pertama, pemda Kubu Raya akan melakukan pembersihan sungai yang ada di kecamatan Sungai Raya yang tergolong memiliki jumlah penduduk yang padat dan sering terjadi genangan air, seperti sungai dan parit di desa Sungai Raya Dalam, Sungai Seribu, Parit di asrama Brimob, Parit Baru, Parit Tengkorak, Gertak Kuning, Parit Keramat, Parit Jepang di desa Kuala Dua.
“Setelah di kecamatan Sungai Raya, kita juga akan melakukan pembersihan parit dan sungai yang ada di kecamatan Sungai Kakap dan daerah-daerah lainnya. Semoga dengan adanya alat ini kita bisa melakukannya dengan maksimal dan dengan mencari cara yang solutif dan efesien serta lebih bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik," pungkasnya.