Labuan Bajo - Giat budidaya tanam sayuran hidroponik tengah digalakkan generasi muda di Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Muda mudi yang tergabung dalam Kelompok Karang Taruna Tunas Muda Desa Golo Bilas ini memanfaatkan lahan tidur untuk budidaya tanaman hidroponik sebagai media baru dalam menananam segala jenis sayuran, seperti disebutkan dalam press realese BPOLBF, Selasa (6/4).
Bekerjasama dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Kelompok Karang Taruna Tunas Muda Golo Bilas mendapatkan pelatihan serta pendampingan terkait budidaya tanaman hidroponik yang dinilai menjadi solusi utama dalam memenuhi kebutuhan sayuran di Labuan Bajo yang selama ini lebih banyak dipasok dari luar wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Ketua Kelompok Karang Taruna Tunas Muda Desa Golo Bilas, Muhammad Rusli menyampaikan pengetahuan tentang tata cara membudidayakan tanaman hidroponik yang diperoleh selama masa pelatihan dan bimbingan merupakan ilmu baru yang sangat perlu dipraktekan di tengah masyarakat. Selain metode penanaman yang modern, tanaman hidroponik mampu dikembangkan di lahan yang tergolong sempit.
"Saat pelatihan kita dapat ilmu baru terkait budidaya hidroponik, sebelumnya kita tidak tau sama sekali soal ini. Dengan adanya pelatihan kemarin itu kami dapat ilmu baru terkait mulai dari proses pembenihan sampai ke cara pemasangan pipa terus sampai pada campuran nutrisi sayurannya, termasuk cara memindahkan ke wadahnya itu." ujar Rusli.
Rusli menjabarkan pelatihan yang dimulai dari tanggal 29 Maret hingga 2 April yang lalu banyak dimanfaatkan kelompok Karang Taruna Tunas Muda untuk mempraktekan pengetahuan yang diperoleh. Hingga saat ini, kelompoknya telah menyelesaikan proses pembenihan tanaman hinggah proses pemasangan jaringan pipa. Jenis sayuran yang ditanam yakni kangkung, pokcay dan Samhong.
"Setelah pelatihan kemarin selama 4 hari, yang dimulai dari tanggal 29 Maret hinggah 2 April 2021, hari pertama digunakan untuk materi dari tutornya, tiga hari selanjutnya praktek terkait dengan proses tanaman hidroponik mulai dari rangkaian pipa, pembenihan hinggah ke proses penanaman benihnya," ungkap Rusli.
Progresnya saat ini lanjut Rusli sudah sampai instalasi jaringan airnya, sambil tanam benih kami rangkai pipa. Percobaan tadi tes mesin pompa airnya, untuk sementara, dari tiga green house itu hanya satu yang sudah kita coba dan sudah bisa dipakai tinggal tunggu benihnya itu.
Rusli berharap dengan dikembangkannya tanaman hidroponik oleh kelompoknya, mereka mampu memberikan dampak yang luas bagi masyarakat Manggarai Barat, khususnya memotivasi warga masyarakat untuk mengembangkan budidaya tanaman hidroponik di rumah masing-masing.
"Target kedepannya itu dengan hadirnya budidaya tanaman Hidroponik ini bisa membawa dampak yang positif bagi masyarakat Desa Golo Bilas khususnya warga Marombok, karena memang selama ini banyak masyarakat yang fokusnya itu di budidaya sayur secara konvensional," jelasnya.
Rusli menjelaskan dengan kehadiran pelatihan dari BPOLBF ini sedikit memberikan edukasi ke masyarakat soal menanam sayur secara modern dengan mudah tanpa menyita waktu dan berkualitas.
Ia berharap selalu mendapatkan dukungan dari pemerintah desa.
Sementara itu Kepala Desa Golo Bilas, Paulus Nurung pun mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kelompok Karang Taruna Tunas Muda Desa Golo Bilas yang dianggapnya mampu menjadi obor bagi masyarakat.
"Pemerintah Desa sangat mendukung sekali. Saya bangga dengan Kelompok Karang Taruna ini, mereka begitu semangat. Mereka siap bekerja dibawah bimbingan dari BPOLBF dan mereka sangat semangat. Saya berharap Karang Taruna ini merupakan obor bagi masyarakat sekitar," ungkap Paulus.
Dikatakannya, pengetahuan dari pelatihan ini bisa ditularkan ke masyarakat lainnya, sehinggah kedepannya lahan tidur masyarakat bisa memproduksi tanaman hidroponik, tentu dengan tujuan agar mampu memenuhi kebutuhan sayur di hotel, restaurant dan kapal wisata yang ada Labuan Bajo ini.
Insan Indah Pribadi selaku pemateri pada pendampingan Tanaman Hidroponik Kelompok Karang Taruna Tunas Muda mengapresiasi semangat dan optimisme yang dimiliki oleh Kelompok Karang Taruna Tunas Muda Desa Golo Bilas. Ia Juga berharap kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh BPOLBF ini tidak hanya sebatas pada sektor pertanian tetapi mampu mengakomodir sektor lainnya.
"Semangat para peserta di Golo Bilas ini sangat luar biasa. Diawal ada materi yang diberikan yaitu bagaimana cara mereka merangkai pipa sebagai media tanam hidroponik. Kami juga memberikan kebebasan untuk mereka berinovasi bagaimana merangkai pipa, susunan rangkai pipa apakah mau menggunakan susunan piramida atau mendatar.
Ia pun berharap, BPOLBF selalu bisa mendukung teman - teman di daerah, tidak hanya persoalan pertanian tapi mugkin juga soal Ekonomi Kreatif sehinggah daerah - daerah yang difasilitasi bisa terus mengembangkan potensi di daerahnya.
Sementara Wisjnu Handoko, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Pariwisata BPOLBF menjelaskan bahwa BPOLBF tidak hanya sekedar menyediakan pelatihan serta pendampingan bagi Karang Taruna Tunas Muda, tetapi sampai kepada upaya meningkatkan kapasitas para peserta kelompok Karang Taruna itu sendiri.
"Kita akan terus memantau sampai nanti panen pertama. Dan kebetulan memang ini tidak hanya pelatihan di tingkat budidaya saja tetapi ada peningkatan kapasitas," ucap Wishnu.
Dijelaskannya peserta pelatihan tidak hanya sekedar berbudidaya sayur tapi bagaimana mereka mengolah tempat itu agar bisa menarik orang, agar nantinya bisa digunakan sebagai rumah edukasi untuk masyarakat yang memiliki minat pada tanaman hidroponik sehinggah bisa diaplikasikan di rumahnya masing-masing.
"Memang ada tahapannya untuk menuju tahap itu, jadi dari BPOLBF dari divisi kami akan selalu memantau dan membimbing kelompok ini," jelas Wisjnu Handoko.