Ngawi - Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono membuka Sosialisasi Penilaian Kesehatan Koperasi serta promosi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Mikro di RM. Joko, Jalan Soekarno – Hatta, Ngawi, Kamis (1/4).
Acara ini juga hadiri Kepala Dinkop dan Usaha Mikro Harsoyo, narasumber dari Dinkop UKM Provinsi Jawa Timur Samsul Hariadi, pengurus, anggota Koperasi dan anggota UMKM Ngawi.
Status tanggap darurat yang diterapkan dibeberapa wilayah akibat virus Corona saat ini, menurut Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono membuat pelaku usaha didaerah mengalami tingkat penurunan ekonomi secara drastis.
“Namun, Pemerintah saat ini telah membuat kebijakan pemulihan ekonomi nasional (PEN) ditengah pandemi diberbagai sektor, diantaranya kesehatan, sosial, ekonomi dan keuangan, dan termuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020,” jelasnya.
Dikatakan Ony Anwar bahwa keberadaan usaha mikro patut mendapatkan perhatian dari semua pihak, sebagai upaya pemulihan ekonomi, termasuk Pemerintah Daerah.
“Kita akan memberikan sesuatu yang terbaik bagi masyarakat Ngawi, terutama pelaku usaha khususnya mikro,” lanjutnya.
Koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, ditambahkan Bupati Ngawi, keberadaannya sangat dibutuhkan masyarakat dalam peningkatan perekonomian.
“Terutama dalam kondisi pandemi yang kita alami bersama, makanya dibutuhkan lembaga koperasi yang sehat dalam tata kelolanya sesuai dengan aturan yang berlaku,” terangnya.
Diutarakan Ony Anwar bahwa penilaian kesehatan Koperasi merupakan cara dalam menilai Koperasi.
“Apakah dalam pengelolaannya sudah sesuai dengan peraturan atau belum. Dan, diharapkan dengan tata kelola Koperasi yang baik dapat mewujudkan kesehatan Koperasi, sehingga tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dapat tercapai,” tuturnya.
Selain itu, dengan penilaian kesehatan Koperasi dalam pelaksanaan operasionalnya petugas atau pengelolanya tidak salah arah, serta akan ada perbaikan.
“Dan, sangat membantu bagi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dalam mengambil kebijakan dalam pembinaan Koperasi yang ada diwilayah Kabupaten Ngawi. Sehingga dapat disinergikan dengan program pengembangan usaha mikro dalam situasi pemulihan ekonomi saat ini,” ujarnya.
Meskipun di tengah kondisi pandemi saat ini, Pemerintah Daerah tetap melaksanakan pola pembangunan partisipatif sebagai upaya penanganan masalah kemiskinan.
“Untuk itu Pemkab Ngawi mengajak seluruh stakeholder yang ada untuk peduli dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya usaha mikro. Tidak hanya itu, dengan adanya peningkatan SDM bagi pelaku usaha mikro diharapkan dapat mengelola usahanya dengan baik, dan bisa naik kelas,” pungkasnya.