Batusangkar - Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian mengunjungi rumah warga yang tertimpa pohon akibat terjangan angin kencang di Jorong Koto Tinggi Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Minggu (4/4).
Didampingi Ketua Komisi II DPRD Tanah Datar Dedi Irawan, Camat X Koto Khairunnas Y dan Walinagari Pandai Sikek, wabup bersama rombongan melihat langsung kondisi keluarga yang ditimpa musibah.
"Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, kami menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini, namun dibalik musibah ini ada rasa syukur, tidak ada jatuh korban jiwa, semua selamat,” ujar wabup kepada Marjohan pemilik rumah.
Di kesempatan itu, wabup juga menyampaikan terima kasih kepada satgas nagari dan masyarakat yang menunjukkan kepedulian membantu saudaranya yang tertimpa musibah, bergotong royong membersihkan reruntuhan dan membangunkan rumah darurat.
“Rasa peduli seperti ini yang harus dipertahankan. Semoga apa yang diperbuat menjadi amal ibadah di sisi-Nya,” ucap wabup.
Lebih lanjut wabup mengatakan, pemerintah daerah akan membantu masyarakat yang terkena dampak angin kencang ini.
“Pemerintah daerah melalui dinas terkait sudah turun ke lapangan mendata warga yang terdampak angina kencang Kamis kemaren, namun kembali perlu diupdate dengan kembali terjadinya musibah tadi malam. Dengan tuntas data nantinya akan lebih mudah memberikan bantuan sesuai kerusakan. Termasuk bapak bupati hari ini juga meninjau dampak angin kencang di daerah Lintau,” terang wabup.
Wabup juga katakan dirinya sudah meminta dinas terkait untuk membantu percepatan penyelesaian pohon tumbang ini mengingat besarnya pohon tersebut.
Wabup berharap mengingat kondisi angin kencang yang diperkirakan masih akan terjadi hingga pertengahan April ini, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
‘Melalui pak camat dan pak walinagari, kami imbau masyarakat untuk memperhatikan lingkungan sekitar, jika ada pohon-pohon yang berpotensi membahayakan agar dirapikan dahan-dahannya. Ini setidaknya mencegah kerugian lebih lanjut baik jiwa maupun harta benda,” pesan wabup.
Sementara Marjohan (63 tahun) menuturkan kejadian roboh pohon kayu besar yang diperkirakan berumur ratusan tahun ini terjadi pukul 04.15 dini hari.
“Angin kencang sejak semalam, membuat kami khawatir dan tidak bisa tidur nyenyak. Kira-kira pukul 04.00 pagi, angin semakin kencang dan mulai terasa seperti ada pergerakan layaknya gempa. Ini yang membuat kami satu rumah lebih kurang 7 orang segera menyingkir ke luar rumah, Alhamdulillah, Allah masih sayang, kami bisa bersama anak, cucu yang berumur 20 bulan dan menantu selamat dari himpitan kayu besar,” terang Marjohan.
Marjohan juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah masyarakat yang membantunya serta berharap ada bantuan yang diterima untuk memperbaiki rumahnya yang kini hanya tinggal separuh dinding saja.