Sentani - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw menghadiri dan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi pembentukan dan penjelasan urgensi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah atau TP2DD di Kabupaten Jayapura yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Provinsi Papua, di Suni Garden Lake Hotel and Resort, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (31/3).
Dalam sambutannya, Mathius Awoitauw mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jayapura merespon cepat apa yang menjadi keputusan presiden dalam Keppres Nomor 3 Tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan Digitalisasi Daerah, sebagai percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.
"Kita hadir disini untuk mengikuti FGD untuk mendengar penjelasan dari Bank Indonesia (BI) tentang Elektronifikasi Transaksi Pemda, sekaligus membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah atau TP2DD di Kabupaten Jayapura," ucapnya.
Bupati Jayapura mengatakan, sosialisasi yang dilaksanakan BI ini akan menjadi titik awal percepatan dan perluasan pembentukan ekosistem ekonomi digital di Provinsi Papua, khususnya di Kabupaten Jayapura, sehingga mendorong transformasi digital di daerah ini.
Dirinya mengimbau dan juga mengajak stakeholder yang ada di wilayah Pemerintah Kabupaten Jayapura, untuk mendukung program Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah di Kabupaten Jayapura.
"Saya berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada perwakilan Bank Indonesia yang hadir pada kegiatan sosialisasi ini," imbuhnya.
"Mari kita sama-sama bergandengan tangan untuk memajukan daerah kita ini dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi melalui peran kita masing-masing," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Dedy Irianto mengatakan, digitalisasi merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk memulihkan perekonomian. Jika mempunyai terobosan dan inovasi tentunya perlu ditindaklanjuti dengan program-program yang harus pro dalam meningkatkan dan memperluas digitalisasi daerah.
"Ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam pemulihan perekonomian, pertama karena sedang berada pada epicentrum COVID-19, sehingga pengendalian Covid-19 merupakan prasyarat paling utama dalam mengendalikan perekonomian. Kedua terkait dengan kebijakan fiskal bagaimana realisasi anggaran, sehingga konsumsi dan permintaan masyarakat akan meningkat," jelas Dody Irianto.