Baturaja - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, pada tahun ini membangun laboratorium terpadu Bio Safety Level 2 (BSL2) agar dapat melakukan pengecekan spesimen berbagai penyakit menular secara mandiri.
Kepala Balai Litbangkes Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Yulian Taviv, di Baturaja, Rabu (31/3), menuturkan pembangunan laboratorium terpadu ini untuk membantu pemerintah daerah agar dapat melakukan uji sampel sendiri beberapa penyakit menular, seperti COVID-19, TBC, malaria, demam berdarah, dan filariasis.
"Laboratorium terpadu ini akan dibangun di areal Kantor Balai Litbangkes Baturaja mulai Juni 2021 dan ditargetkan selesai pada Maret 2022," katanya.
Laboratorium ini dibangun di atas lahan seluas sekitar 546 meter persegi menggunakan dana DIPA sebesar Rp7,6 miliar.
"Rencananya dibangun dua lantai yaitu lantai pertama untuk ruang laboratorium entomologi, K3 dan penerimaan sampel lobi," katanya.
Ia mengatakan lantai dua untuk fasilitas laboratorium BSL2, laboratorium Parasitoligi, dan laboratorium pemeriksaan TB total.
Pelaksana Harian Bupati Ogan Komering Ulu Edward Candra menyambut baik rencana Balitbangkes Baturaja membangun laboratorium terpadu tersebut.
Menurut dia, keberadaan laboratorium ini diharapkan agar masyarakat lebih mudah melakukan pemeriksaan berbagai macam penyakit menular.
"Saya berharap pembangunan laboratorium ini agar segera terlaksana. Apalagi saat ini wabah COVID-19 belum berakhir sehingga kehadiran laboratorium terpadu BSL2 ini sangat dinantikan," ujarnya.