Labuan Bajo - Bupati Manggarai Barat (Mabar) Edistasius Endi membuka kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Manggarai Barat tahun 2021-2026 di aula kantor bupati, Selasa (30/3).
"Kita harus berani bangkit dan melupakan old normal dan dengan optimistis memasuki new nomal, yakni MABAR MANTAP," ujar bupati.
Dijelaskannya, ada lima misi dalam memasuki era new normal MABAR MANTAP, yaitu mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif sebagai penggerak utama ekonomi, menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Kemudian, lanjut Bupati Edi Endi, mengembangkan daya saing ekonomi berbasis potensi lokal, meningkatkan kualitas dan pemerataan pembangunan infrastruktur yang berbasis kelestarian lingkungan dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, kapabel dan melayani Hadirin yang saya banggakan.
Bupati menyadari bahwa visi dan misi tersebut tentu masih sangat makro dan belum operasional sehingga harus diturunkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam tujuan, sasaran, strategi, kebijakan hingga ke program-program prioritas.
"Dan itu semua bukan pekerjaan yang mudah, tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Perlu sinergi, kolaborasi dan diskusi serta proses-proses panjang lainnya yang harus kita lalui, termasuk agenda kita pada hari ini yaitu Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD," lanjut bupati.
Ia menegaskan, forum konsultasi publik ini dimaksudkan untuk menjaring aspirasi dan harapan dari seluruh pemangku kepentingan terhadap program pembangunan daerah lima tahun ke depan sesuai visi dan misi yang telah sampaikan.
"Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini, kami harapkan partisipasi, kritik, dan saran yang
konstruktif dari seluruh komponen masyarakat dan unsur kelembagaan yang hadir saat ini agar RPJMD Kabupaten Manggarai Barat nantinya tidak hanya indah dalam dokumen tetapi juga benar- benar dapat dilaksanakan, memenuhi harapan masyarakat," imbuhnya
"Saya ingin memberikan stressing pada sektor pariwisata dan pertanian yang saya anggap penting untuk kita diskusikan dengan lebih mendalam," sambungnya.
Ia mengatakan, momen perkembangan pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat yang cukup fenomenal pada beberapa tahun terakhir tentu harus ditangkap sebagai sebuah kekuatan dan peluang emas yang tidak boleh disia-siakan.
"Kami menilai bahwa sektor pariwisata inilah yang paling potensial untuk dikembangkan secara terstruktur dan Sinergis lintas sektor sehingga akan memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Manggarai Barat," ujarnya.
"Hal inilah yang melandasi mengapa pariwisata kami tempatkan sebagai misi pertamna dalam misi pembangunan lima tahun ke depan," sambungnya.
Namun pemilihan visi misi pariwisata ini tidak serta merta meninggalkan sektor pertanian yang digeluti sebagian besar Manggarai Barat.
Sektor masyarakat pertanian tetap menjadi tulang punggung (back bone) pembangunan di Manggarai Barat. Namun sektor ini harus diarahkan untuk mendukung perkembangan sektor pariwisata ke depannya.
Pertanian tidak sekedar beraktivitas untuk menghasilkan produk pertanian seperti beras, Jagung, kedelai dan sebagainya. Tetapi bagaimana caranya sektor pertanian juga beradaptasi untuk bergerak ke arah penciptaan produk-produk pertanian yang mendukung pengembangan pariwisata.
Antara lain melalui penciptaan produk olahan pertanian seperti Cindera rasa (kuliner), oleh-oleh, cindera mata maupun aktivitas pertanian yang dapat dijual membajak Wisata sawah, seperti menanam padl, out bound di persawahan, dan lainnya.
Jadi, sektor pariwisata di Manggarai Barat ke depannya harus berkembang ke arah industri pariwisata. Untuk itu, kita Juga harus mengembangkan banyak hal yang mendukung hal tersebut seperti pembangunan jalan dan jembatan, fasilitas pariwisata, pelayanan, penerimaan pariwisata, termasuk mengembangkan ekonomi berbasis digital.
Kita sadar untuk menuju itu tentu bukanlah hal yang mudah, tetapi kita harus tetap berproses ke arah kondisi-kondisi tersebut. Sehingga dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang kita harus menyusun agenda- agenda prioritas secara lebih baik.
Berkaitan dengan pencapaian visi misi di atas, Bupati Edi Endi menegaskan beberapa hal untuk menjadi perhatian oleh semua yakni,
Pertama, tidak ada visi misi OPD, yang ada hanya visi dan misi Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana telah saya jelaskan di atas. Oleh karena itu, seluruh OPD wajib menjabarkan visi dan misi itu dalam tujuan dan sasaran SKPD, beserta indikator program prioritas kinerjanya yang didukung oleh data yang relevan dan terkait langsung dengan visi adanya perubahan misi ini.
Kedua, pembangunan dari money paradigma money follow, follow function menjadi benar-benar program prioritas harus dijalankan. Jangan sampai ada program kegiatan yang direncanakan tidak berorientasi pada manfaat kepada masyarakat dan tujuan pembangunan.
Ketiga, rasionalisasi program dan kegiatan yang secara nomenklatur tidak memiliki manfaat bagi masyarakat harus benar-benar dilakukan. Program kegiatann harus benar-benar sederhana dan efisien.
Keempat, simultan dengan RPJMD, di masing- masing OPD juga diminta untuk menyusun Renstra SKPD mengacu pada Rancangan RPJMD yang sudah disusun.
"Saya minta Bappeda mengawasi hal ini," ungkap Bupati Mabar.
Bupati berharap proses konsultasi publik ini dan tahapan lainnya dalam penyusunan RPJMD ini dapat berlangsung dengan baik dan lancar sehingga target kita RPJMD rampung dalam 4 bulan setelah pelantikan, dapat terwujud.
"Mari, kita satukan tekad dan semangat untuk membangun Kabupaten Manggarai Barat, tanah tumpah darah kita ini dengan lebih baik di masa yang akan datang dengan bersama-sama mencurahkan ide, gagasan, sumbang saran, dan berbagai masukan konstruktif lainnya guna penyusunan rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Manggarai Barat untuk lima tahun ke depan," pungkas Bupati Edi Endi.
Turut hadir pada kegiatan ini Ketua dan Wakil DPRD, Sekda, para staf ahli bupati dan asisten setda, Para Kepala OPD dan Camat Se-Kabupaten Manggarai Barat, Direktur Perumda Mbeliling dan Bidadari, Tokoh Masyarakat, pimpinan LSM.