Indramayu - Samilah (70), warga Desa Legok Kecamatan Lohbener sudah empat tahun hanya bisa terbaring di atas kasur. Sudah lama ia merasakan sakit pada bagian tubuh sebelah kanannya.
Menurut penuturannya bagian tubuh di sebelah kanannya itu, sudah lama tidak bisa digerakkan. Ditambah usia Samilah yang semakin lanjut, penglihatan matanya pun mulai terganggu, tidak jelas menangkap objek benda yang ada di hadapannya. Faktor usia membuat Samilah mulai tidak bisa melihat.
Pada Selasa (30/3) pukul 11.00 WIB, Tim Dokter Masuk Rumah (Dokmaru) Puskesmas Lohbener langsung merespon setelah mendengar adanya laporan dari warga, bahwa ada seorang ibu renta yang sudah sakit menahun dan tidak bisa berjalan, serta penglihatannya terganggu.
Setelah menerima laporan dari warga, Kepala UPTD Puskesmas Lohbener, Uswatun Hasanah, yang pada saat itu tengah melakukan koordinasi dengan Camat Lohbener Casudin, langsung meluncur ke kediaman pasien. Turut serta pada kunjungan tersebut dokter, perawat, bidan desa, dan driver ambulance.
Sesampainya di rumah Samilah, dokter langsung memeriksa Samilah. Dari hasil diagnosa, Samilah menderita struk, tekanan darah tinggi, diabetes, dan gangguan penglihatan. Dengan kondisinya yang seperti itu, Samilah hanya bisa pasrah, berbaring di tempat tidur.
Meski tidak dapat melihat secara jelas kedatangan Tim Dokmaru, Samilah mengetahui kalau dirinya sedang diobati. Samilah pun tak kuasa menahan tangisnya. Perasaannya campur-baur antara sedih dsn terharu ketika didatangi oleh Tim Dokmaru.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, penyakit Ibu Samilah cukup berat. Kita akan berikan obat dan kunjungan secara rutin ke rumah pasien untuk memantau kondisi pasien," kata Uswatun Hasanah.
Usai memeriksa Samilah yang terbaring lunglai, Tim Dokmaru dibuat kaget oleh menantu Samilah. Pasalnya menantu Samilah yang masih satu rumah dengannya, kondisinya tidak jauh berbeda dengan dirinya.
Samiun (45), yang tidak lain menantu dari Ibu Samilah dan tinggal serumah dengannya, menderita penyakit yang sama, yakni struk, diabet, tekanan darah tinggi, dan tidak bisa melihat.
"Kedua pasien ini kita obati rutin dulu untuk menurunkan kadar gula dan tekanan darahnya. Setelah ada keputusan keluarga dan kondisi sudah stabil kita akan bawa ke rumah sakit. Kita ingin mereka sehat dan bisa melihat kembali," katanya.
Menurut penuturan anaknya, ibunya selama ini tidak mau dibawa berobat baik ke Puskesmas maupun rumah sakit meskipun Samilah memiliki kartu BPJS. Namun dirinya bersyukur, bahwa hari ini tim dari Puskesmas telah datang ke rumahnya untuk memeriksa ibunya.
Sebelumnya, pada tanggal 24 Maret 2021 lalu, Tim Dokmaru Puskesmas Lohbener juga telah menindaklanjuti laporan dari PSC 119 terhadap pasien Kadirah (76), warga Blok Karangmalang Desa Lohbener, yang mengalami kaki bengkak dan mengeluarkan darah.
Sementara itu Camat Lohbener, Casudin yang ikut serta pada kunjungan Tim Dokmaru mengatakan, pihak kecamatan dan puskesmas terus bergerak secara cepat dan tanggap ketika menerima laporan kondisi kesehatan baik dari PSC 119 maupun laporan langsung masyarakat yang ke Puskesmas ataupun di media sosial.
Samilah, Samiun, maupun Kadirah hanyalah segelintir warga yang menderita sakit berkepanjangan dan tidak tersentuh oleh medis. Beruntung, lewat Program Dokmaru yang merupakan 1 dari 10 program unggulan Bupati Indramayu Nina Agustina, akhirnya kondisi mereka dapat ditangani.