Dharma Shanti Nyepi, Wali Kota Madiun Tekankan Pentingnya Toleransi

Madiun – Masyarakat Kota Madiun masyarakat yang memiliki rasa toleransi tinggi. Karenanya, biarpun masyarakatnya terdiri dari banyak agama dan suku, namun tetap harmonis. Wali Kota Madiun Maidi berharap sikap toleransi tersebut terus dijaga dan ditingkatkan ke depannya.

‘’Masyarakat kita sudah sejak dulu hidup berdampingan dengan berbagai agama dan suku namun tetap damai dan harmonis. Ini mahal dan wajib terus dijaga dan kita tingkatkan ke depannya,’’ kata Wali Kota Maidi saat menghadiri Dharma Shanti Nyepi di Gedung Bhara Mahkota Polres Madiun Kota, Minggu (28/3).

Keharmonisan, lanjut wali kota, terlihat dari beragam bangunan tempat ibadah di Kota Madiun yang letaknya juga tak begitu jauh. Mulai Masjid Kuno Taman dan Kuncen, gereja, hingga klenteng. Berbagai tempat ibadah itu tetap ada dan terjaga baik sampai saat ini. Hal itu tak akan terjadi jika masyarakat Kota Madiun tak saling menghargai dan menghormati sesama biarpun berbeda agama.

‘’Orang-orang terdahulu sudah memberikan contoh bagaimana toleransi antar umat beragama. Ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua,’’ imbuhnya.

Manusia, kata wali kota, sejatinya membutuhkan manusia lainnya. Bukan hanya satu dua, namun ratusan sampai ribuan. Wali kota mencontohkan urusan baju yang melibatkan karyawan pembuat kancing baju, benang, melibatkan tukang jahit, distributor, dan lain sebagainya. Padahal, itu baru baju. Belum sepatu, tas, hingga kebutuhan pangan. Artinya, satu orang membutuhkan banyak orang lain dalam kehidupannya. Karenanya, wali kota mengajak masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai.

‘’Sebagai mahkluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri. Ada banyak peran orang lain dalam setiap kehidupan kita. Karenanya, penting untuk saling menghormati,’’ pesannya.

Terakhir, wali kota tak lupa berpesan untuk selalu berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan perekonomian memang sedikit dilonggarkan saat ini. Namun, bukan berarti penerapan protokol kesehatan malah mengendor. Sebaliknya, protokol kesehatan wajib terus ditingkatkan.

‘’COVID-19 kita rem dengan protokol kesehatan. Tetapi ekonomi juga harus berjalan,’’ pungkasnya.