Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, terus berupaya memprioritaskan pembangunan insfarastruktur jalan dan jembatan, karena isu ini menjadi satu diantara kunci keberhasilan pembangunan daerah dan juga menjadi isu terdepan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) tahun 2022.
“Tentunya pembangunan jalan dan jembatan ini menjadi isu utama, karena sektor ini menyangkut bagaimana sumuanya untuk bergerak dan terakses serta bisa produktif agar semuanya hasil-hasil apapun bisa dimaksimalkan, baik pemasarannya maupun upaya untuk melancarkan sektor perdagangan dan jasa yang menjadi satu diantara pengungkit daripada pertumbuhan ekonomi, pergerakan dan juga untuk mengejar hak-hak dasar masyarakat," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat membuka Musrenbang RKPD kabupaten Kubu Raya tahun 2022 di ruang Praja Utama aula kantor bupati, Rabu (24/3).
Bupati Muda menuturkan, berdasarkan kondisi terakhir, dari 646,17 kilometer jalan kabupaten yang ada, 275 kilometer (43 persen) dalam kondisi baik, 117 kilometer (18 persen) dengan kondisi sedang, 139 kilometer (21 persen) dalam kondisi rusak ringan dan 115 kilometer (18 persen) dalam kondisi rusak berat.
“Kita pada tahun 2020 lalu dan masuk pada tahun 2021 ini tetap memperkuat jalan-jalan poros kabupaten yang 646,17 kilometer itu. Kita akan melihatnya secara beban dan frekuensi alur lalu lintas dan ini menjadi ukuran bagaimana prioritas kita di dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk arah yang paling diutamakan agar kita perbaiki dari yang mengalami rusak parah dan semua itu konsekuensi karena perkembangan penduduk dan perkembangan ekonomi, sebab kendaraan yang bertambah, sehingga pada tahun 2021 ini kita akan atur jumlah muatannya dengan pembelian alat timbangan kendaraan yang sudah kita siapkan dan kita meminta dukungan dari DPRD Kubu Raya agar kita tidak bertele-tele, sehingga Peraturan Bupati (Perbup) nya langsung kita jadikan Peraturan Daerah (Perda)," pintanya.
Dirinya menilai, kalau bicara kerusakan, tentunya tidak akan ada habisnya, karena jika sudah dibangun pasti akan mengalami kerusakan lagi, maka persoalan insfrastrukur ini akan berputar di situ-situ saja, sehingga kondisi inilah yang menghilangkan kesempatan masyarakat untuk lebih cepat terakses dari seluruh titik penjuru desa.
“Tentunya hal ini diperlukan komitmen bersama, semoga pada tahun 2021 ini bisa kita ajukan langsung Perbup untuk dibuatkan Perda, supaya sistem yang kita buat dengan pengawasan tonase kendaraan itu benar-benar dapat terjaga dan dengan tegas kita lakukan upaya maksimal," ujarnya.
Untuk itu, Muda menambahkan, titik utama dari jalan poros yang dibangun pada tahun 2021 ini dari semua belanja modal insfrastruktur yang kita lakukan termasuk juga jalan-jalan perumahan rakyat dan wilayah pemukiman (Perkim), namun jalan poros ini terdapat beberapa titik ruas yang semuanya pasti tahu titik mana yang harus diselesaikan lebih dulu.
"Untuk di kecamatan Batu Ampar mulai dari desa Padang Tikar ke desa Tanjung Harapan yang akan dikerjakan pada tahun ini dengan anggaran sebesar Rp.3 miliar dan akan diselesaikan pada tahun ini juga. Pembangunan jalan poros itu diharapkan bisa menyelesaikan persoalan yang ada di desa Tasik Malaya dengan pelebaran jalan yang dilakukan," ucapnya.
Muda menambahkan, untuk insfrastruktur di kecamatan Kubu terutama di desa Jangkang diharapkan pada tahun ini juga bisa diselesaikan. Sedangkan dari desa Jangkang ke dermaga ini juga akan dimaksimalkan. Kemudian juga untuk titik di desa Pinang Dalam, Kampung Baru sampai ke desa Air Putih dan seterusnya juga akan menjadi langkah pemkab Kubu Raya selama dua tahun ke depan.
“Untuk di kecamatan Sungai Ambawang, dari desa Durian ke desa Pasak Piang itu kurang lebih 17 kilometer dan ini juga masih harus dilakukan selama dua sampai tiga tahun ke depan. Termasuk juga titik-titik jalan poros di kecamatan Kuala Mandor B dari desa Kuala Mandor B sampai desa Kubu Padi saya yakin dalam tempo dua tahun ke depan juga akan kita selesaikan," paparnya.
Bupati menyampaikan, untuk titik jalan poros di kecamatan Sungai Raya akan dilakukan dari desa Kapur, Kumpai dan desa Tebang Kacang, pada tahun berikutnya akan dilakukan karena pada tahun ini sudah dimasukan untuk pembangunannya dan tahun depan bisa sampai ke dusun Wonosari dan semuanya akan disambungkan. Sedangkan untuk penguatan perbaikan dan pemeliharaan, tentunya akan dilakukan sampai ke Sukalanting karena akan menyambungkan penyebrangan yang ada di Sukalanting ke kecamatan Terentang.
“Pada tahun ini juga akan dilakukan meski masih minim tapi tetap dilakukan upaya dan pada tahun berikutnya akan dimasksimalkan lagi agar beberapa titik yang ada di kecamatan Terentang juga sudah bisa tersambungkan," paparnya.
Muda mengungkapkan, untuk di kecamatan Sungai Kakap, seperti dari desa Sungai Raya Dalam ke desa Punggur Kecil dan Punggur Besar pada tahun ini juga akan dimasukan pembanguanannya dan tahun depan akan diselesaikan dan itu harus dituntaskan, karena kondisi ini menyangkut empat kecamatan diantaranya kecamatan Sungai Raya, Sungai Kakap, Rasau Jaya dan Kecamatan Teluk Pakedai.
Sementara untuk di Desa Sungai Raya Dalam dan Desa Parit Baru, tambahnya, juga akan berusaha menyelesaikan pembangunan jalan di Jalan Parit Muksin II yang memang perlu secepatnya dilakukan perbaiakkan dan diselesaikan.
“Wilayah Paret Sarim arah dan frekuensinya juga sangat tinggi, sehingga ini juga menjadi prioritas utama karena ini empat kecamatan sekaligus langsung bersirkulasi dan beban kendaraan juga tinggi, begitu juga di kecamatan Rasau Jaya dari desa Bintang Mas sampai ke desa Punggur Besar pada tahun ini juga dikerjakan dan mudah-mudahan pada tahun 2022 mendatang sudah tuntas," ucapnya.
Menurut bupati, jalan poros di kecamatan Teluk Pekedai juga akan diperkuat dari ke desa Teluk Gelam yang akan diperjuangkan terus sampai ke arah Kuala Karang, selain jaln poros, pembangunan jembatan juga akan menjadi prioritas pemkab, karena ini konsekuensi Kubu Raya yang memiliki wilayah perairan.