Muara Enim - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meninjau lokasi pembangunan proyek strategis PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8 yang berkapasitas 2 x 620 MW di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.
Dalam keterangan tertulis Diskominfo Muara Enim, Senin (15/3), PLTU ini dikerjakan sejak Juni 2018 oleh anak perusahaan PTBA yakni PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer dengan nilai mencapai US$ 1,68 miliar yang mana nantinya akan membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahunnya.
Herman Deru mengatakan, saat ini proyek PLTU sudah mencapai 72% pengerjaannya yang mana target penyelesaiannya pada Maret 2022.
Gubernur Sumsel didampingi Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim Emran Tabrani selaku perwakilan bupati Muara Enim, Forkopimda Kabupaten Muara Enim serta jajaran Direksi PTBA dan PT HBAP semakin yakin Sumsel adalah lumbung energinya nasional.
"Kenapa demikian, dengan adanya PLTU Sumsel 8 ini menunjukan bahwa Sumsel welcome terhadap investasi kemudian kondisi eksisting saat ini suplai listrik sepulau Sumatera yang harapan kita menjadi surplus listrik yang kita bisa kirim ke pulau-pulau lain apalagi kalau kabel bawah laut sudah selesai yang artinya suplai ke Pulau Jawa pun bisa terkoneksi dari sini," terang Herman Deru.
“Kita bisa lihat sendiri bahwa powernya PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 ini berkapasitas 2 x 620 MW, kalau dari catatan yang ada ini adalah PLTU mulut tambang terbesar di Indonesia," tambahnya.
Kemudian, Gubernur Sumsel yang akrab disapa dengan HD menginginkan Pemkab Muara Enim dan jajaran Forkopimda untuk terus jalin kerjasama yang baik dengan PT HBAP guna untuk kelancaran dan penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
“Saya ingin kepada pemerintah Kabupaten Muara Enim dan jajaran Forkopimdanya untuk jalin terus kerjasama ini agar ini dapat selesai dengan tepat waktu sehingga kita berharap di Maret 2022 nanti sudah bisa memproduksi listrik yang berikutnya kita harapkan ada transformasi bagi putra-putri kita sehingga nanti akan jadi mayoritas pekerjaannya adalah pekerja lokal atau putra daerah sendiri,” ujar HD.
Terakhir, ia berpesan kepada PLTU yang berada di Desa Tanjung Lalang agar dapat memperhatikan masyarakat sekitar ring 1 perusahaan sehingga mereka bisa mendapat nilai tambah dari adanya investasi besar di daerah tempat tinggal mereka.
“Tolong perhatikan juga masyarakat di sekitarnya untuk dapat bersama-sama mendapat nilai tambah dari adanya investasi besar ini di daerah ini,” pinta HD.