Indramayu - Bupati Indramayu Nina Agustina, mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi Pelabuhan Perikanan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (14/3).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Nina Agustina mengungkapkan, potensi perikanan di Kabupaten Indramayu merupakan potensi terbesar di Jawa Barat, yang meliputi empat sub sektor yakni perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan perikanan, dan garam.
Bupati Nina mengatakan pentingnya peningkatan status TPI Karangsong dari Pangkalan Pendaratan Ikan Indramayu menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara.
"Pelabuhan yang berfungsi salah satunya sebagai bongkar muat, distribusi dan pemasaran ikan serta data produksi hasil penangkapan ikan, maka peran KKP dalam mengelola pelabuhan harus maksimal," terangnya
Dikatakannya, rencana pembangunan Pelabuhan Karangsong merupakan gerbang utama peningkatan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu, apalagi kondisi saat ini, status Pangkalan Pendaratan Ikan Indramayu dengan jumlah kapal yang banyak dan besar.
Maka Pemkab Indramayu, berjuang untuk menjadikan Pangkalan Pendaratan Ikan Indramayu Karangsong sebagai Pelabuhan Perikanan Nusantara/Samudra dengan segala fasilitas pendukungnya.
Selain itu, pembangunan prasarana dan sarana di tempat pelelangan ikan (TPI) seperti modernisasi alat tangkap, kolam dan tambat labuh, bangunan dan lantai lelang, normalisasi alur sungai dan muara, pembangunan cold storage, galangan kapal, pusat informasi kelautan dan perikanan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan dan jaringan jalan dan listrik kedepan harus memadai.
"Dalam 99 program prioritas juga akan meningkatkan status pangkalan pendaratan ikan (PPI) Karangsong menjadi pelabuhan perikanan nusantara/samudra," terangnya
Bupati Nina Agustina menyambut baik program terobosan yang disampaikan Menteri Trenggono, guna peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), potensi PAD serta upaya mensejahterakan masyarakat nelayan di Kabupaten Indramayu.
"Alhamdulillah semoga semuanya bisa segera berjalan, karena ini untuk kemajuan Indramayu," ujar Bupati Nina.
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan, jika kondisi PNBP dari sub sektor perikanan tangkap saat ini menuju Rp12 triliun. Tujuan dari program ini salah satunya untuk mendorong perbaikan kualitas infrastruktur pelabuhan perikanan di Indonesia.
"Untuk teknisnya ada di (Ditjen) Perikanan Tangkap. Dan kita harus rutin koordinasi supaya program bisa segera diimplementasikan," ujar Menteri Trenggono.
Menurutnya, bila pendapatan negara dari sub sektor perikanan tangkap bertambah, perbaikan infrastruktur pelabuhan bisa lebih mudah dilakukan. Disamping itu, bantuan sosial untuk nelayan seperti bantuan kapal, asuransi, juga bisa lebih ditingkatkan volume dan nilainya.
Pelabuhan perikanan menurutnya harus memiliki standar infrastruktur yang memadai supaya kualitas produksi perikanan ikut terjamin. Apalagi, ikan yang mendarat di Pelabuhan Karangsong cukup banyak lebih dari 18.445 ton pada tahun 2020 atau senilai Rp365 miliar.
Ikan-ikan yang didaratkan di pelabuhan ini juga diminati pasar, salah satunya ikan manyung. Sedangkan jumlah armada kapal yang beroperasi di sana mencapai 1.322 unit.
Dengan demikian, perbaikan infrastruktur dari penambahan perolehan PNBP nantinya juga dapat meningkatkan perputaran ekonomi yang dihasilkan oleh operasional pelabuhan.
"Ini harus terbangun," jelas Menteri Trenggono.
Selama berada di Pelabuhan Karangsong, Menteri Trenggono juga berdialog dengan nelayan serta anak buah kapal yang sehari-hari bekerja disana. Dia meminta agar mereka para nelayan terus mengutamakan keselamatan dan kesehatan saat bekerja.