Batusangkar - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjalin kerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar terkait potensi dan cagar budaya yang dimiliki daerah itu.
Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian di Batusangkar, Jumat (12/3), mengatakan kerja sama tersebut diharapkan bisa melestarikan cagar budaya serta pemanfaatannya untuk bidang pendidikan dan pariwisata di Tanah Datar.
"Melihat potensi yang ada banyak hal yang bisa dikerja samakan antara pemerintah daerah dengan BPCB, kita berharap kerja sama ini bisa melestarikan cagar budaya yang ada di Tanah Datar," katanya.
Ia mengharapkan pertemuan tersebut ada tindak lanjut bersama kedua belah pihak dan saling bersinergi untuk lebih menggali potensi cagar budaya.
Tidak hanya penataan dan pelestariannya tetapi lebih optimal pemanfaatannya untuk pendidikan dan pariwisata.
Karena menurutnya Tanah Datar tidak saja kaya akan cagar budaya berupa benda tetapi juga kaya budaya non benda seperti tradisi, kesenian, kuliner dan sebagainya.
"Saya kira pemerintah pusat bukan tanpa alasan memilih Tanah Datar sebagai sebagai lokasi kantor BPCB yang mempunyai wilayah kerja Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, karena hampir di seluruh nagari di Tanah Datar tersebar berbagai cagar budaya, tentunya memudahkan dalam menjalankan tugas yang diemban," katanya.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Teguh Hidayat mengatakan dibawah kepemimpinan bupati baru sektor budaya sudah saatnya menjadi anak emas yang menjadi perhatian bersama.
"Kami punya harapan besar dengan kepemimpinan baru di Tanah Datar agar sektor budaya sudah saatnya menjadi anak emas yang menjadi perhatian bersama," katanya.
Ia mengatakan Tanah Datar sebagai Luhak nan Tuo punya potensi luar biasa di bidang budaya diantaranya potensi wisata alam dan wisata budaya yang banyak, serta non cagar budaya.
Sementara disisi cagar budaya Tanah Datar terbilang lengkap, mulai dari cagar budaya pra sejarah, Hindu-Budha, Islam, Kolonial, kependudukan Jepang, pasca kemerdekaan hingga tradisional.
Ia berharap dengan potensi yang sangat besar tersebut jangan biarkan cagar budaya menguap tanpa ada narasi, perlu ada sentuhan-sentuhan khusus.
"Jangan hanya mengandalkan Istano Basa Pagaruyung saja, tanpa mengkonesikan dengan cagar budaya lain. BPCB siap membantu, tidak melulu teknis pelestarian tetapi juga edukasi dan pengembangan serta pemanfaatan," katanya.