Takengon - Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Aceh menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Recana Induk (Renduk) Smart City di Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (9/3).
Acara FGD yang digelar di Hotel Parkside Petro Gayo, Takengon ini secara simbolis dibuka oleh Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar didampingi Kepala Dinas Kominsan Aceh Marwan Nusuf, bersamaan dengan acara Launching Aceh Tengah Command Center.
Dalam FGD ini, para peserta yang merupakan perwakilan dari semua SKPK dan Kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah serta kalangan perguruan tinggi ini, dibimbing untuk melakukan analisis awal terhadap enam pilar Smart City yakni Smart Government, Smart Environment, Smart Economy, Smart Society, Smart Living dan Smart Branding.
Peserta dibagi menjadi enam kelompok berdasarkan pilar pokok Smart City, diarahkan untuk mampu menyusun analisis awal berupa potensi sumberdaya, regulasi dan tantangan dari masing-masing pilar pokok untuk dijadikan data base dalam penyusunan Rencana Induk Smart City ini.
Menurut salah seorang narasumber, Twk Ikbal, FGD ini merupakan langkah awal upaya pendampingan bagi pemerintah kabupaten Aceh Tengah dalam mewujudkan smart city/smart regency.
Menurutnya masih akan ada kegiatan lanjutan yang akan melibatkan semua elemen masyarakat, sehingga nantinya rencana induk yang disusun dapat langsung diimpelementasikan di tengah masyarakat, sehingga keinginan untuk mewujudkan Kabupaten Aceh Tengah sebagai smart city, dapat segera terealisasi.
“FGD bagi SKPK dan Unsur Perguruan Tinggi ini baru langkah awal dalam penyusunan renduk, masih akan ada kegiatan lanjutan yang melibatkan semua elemen masyarakat, sebelum nantinya melahirkan rekomendasi dalam penyusunan rencana induk smart city, kita semua berharap renduk yang kita susun, benar-benar bisa menjadi acuan dan dapat diimplementasikan di tengah masyarakat,” ungkap Ikbal, Rabu (10/3) di sela-sela bimbingan analisis pilar pokok smart city.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Aceh Tengah Khairuddin berpesan agar para peserta dapat menyerap materi dan bimbingan dari para nara sumber, sehingga secara terintegrasi mampu menyusun renduk smart city yang akan dilaksanakan di daerah ini.
“Para peserta merupakan perwakilan dari semua SKPK yang nantinya akan terlibat langsung dalam penyusunan rencana induk, untuk itu saya berharap semua peserta bisa menyerap semua materi, mampu memetakan potensi dan menganalisis semua aspek, sehingga secara terintegrasi mampu menyusun renduk smart city yang akan kita laksanakan,” ujar Khairuddin.