Singkawang – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di dua lokasi di Kota Singkawang. Lahan yang terbakar terjadi di depan SMK Negeri 1 Singkawang.
“Lahan yang terbakar lebih kurang 20×40 meter, untuk penyebabnya masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek Singkawang Barat,” kata Humas BPKS Mandiri Singkawang, Johni Sun, Rabu (3/3).
Sementara itu, kebakaran lahan juga terjadi di Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara, Sabtu (27/2).
Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Singkawang, Yuyu Wahyudin mengatakan, berdasarkan pantauan hotspot khusus di Kota Singkawang ada confidence mediun dan hasil ground check verifikasi hotspot yang terbakar di Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara.
“Berdasarkan pengamatan sepertinya lahan tersebut sengaja dibakar,” katanya.
Untuk itu, dia meminta agar pihak kepolisian bisa melakukan penyelidikan terkait kebakaran lahan tersebut.
“Secara pengamatan visual di lokasi HS (hotspot,red) luas areal lahan yang terbakar -+0,1 hektare,” ungkapnya.
Untuk saat ini, kondisi api sudah padam. Jenis tanah di lokasi hotspot merupakan tanah mineral dengan vegetasi resam, ilalang dan pohon campuran.
Yuyu menambahkan, mengantisipasi terjadi Karhutla di Singkawang, pihaknya sudah melakukan upaya penguatan pencegahan Karhutla melalui patroli intensif pada daerah rawan Karhutla, memetakan desa/wilayah rawan Karhutla sebagai dasar lokasi patroli baik mandiri maupun terpadu.
Kemudian, meningkatkan peran serta masyarakat melalui pendampingan/advokasi pencegahan Karhutla, pendekatan sosiocultural, meningkatkan upaya penyadartahuan masyarakat yang berorientasi pada upaya perubahan perilaku masyarakat.
“Selain di atas, kita juga mengaktifkan Posko Siaga, monitoring data hotspot, mendesiminasi hasil telaah hotspot, patroli pencegahan, penyuluhan dan penyadartahuan kepada masyarakat akan dampak Karhutla, membangun jejaring kerja yang solid di tingkat tapak serta mobilisasi pemadaman dalam upaya penanggulangan karhutla,” jelasnya.