Martapura – Untuk mengatasi kelangkaan gas elpiji isi ulang 3 kilogram di Kabupaten Banjar, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat mampu yang selama ini masih menggunakan elpiji isi ulang 3 kilogram diminta beralih ketabung 5,5 kilogram, karena tabung gas subsidi tersebut hanya diperuntukkan bagi warga miskin.
Halaman kantor Disperindag Kabupaten Banjar di Jl Perwira, Kota Martapura, Kamis (4/3) sejak pagi hingga siang ramai dikunjungi masyarakat, bukan hanya dari kalangan ASN, tetapi juga didatangi masyarakat umum. Mereka datang menukarkan gas elpiji isi ulang 3 kilogram dengan Bright Gas isi 5,5 kilogram.
Kegiatan digelar untuk mengatasi kelangkaan elpiji isi 3 kilogram, sekaligus menyampaikan imbauan kepada ASN agar beralih ke Bright Gas.
Sekretaris Disperindag Banjar Ferryansyah mengungkapkan, semua ASN dan masyarakat mampu diminta memiliki kesadaran masing-masing untuk beralih ke gas 5,5 kilogram. Karena gas elpiji bersubsidi 3 kilogram itu hanya untuk kalangan masyarakat bawah, kategori miskin
“Jadi ASN jangan ikut menikmati subsidi tersebut,” ucapnya.
Dia menambahkan, kegiatan ini merupakan program jangka panjang yang dilakukan Disperindag Banjar untuk bisa membantu masyarakat kurang mampu.
Bukan hanya sekadar mengatasi kelangkaan yang sekarang terjadi, ujarnya, tetapi untuk mencegah kembalinya kelangkaan elpiji 3 kilogram. Apalagi sekarang, sudah mendekati Bulan Suci Ramadhan, kebutuhan gas akan meningkat.
“Mudah-mudahan dengan berjalannya terobosan ini tidak ada kelangkaan elpiji lagi dan harga elpiji tidak melambung serta tidak berdampak terhadap masyarakat kecil,” jelasnya.
“Cukup membawa satu tabung gas 3 kilogram dan membayar Rp150.000 sudah bisa membawa pulang Bright Gas siap pakai,” tambahnya.