Madiun - Pandemi COVID-19 turut memengaruhi kegiatan masyarakat. Tak terkecuali, Parapatan Luhur (Parluh) yang akan segera dilaksanakan pada 13 Maret mendatang. Kegiatan musyawarah besar Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) itu akan digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Untuk itu, rapat koordinasi digelar oleh pemerintah daerah dan Forkopimda setempat di Makorem 081 / Dhirotsaha Jaya Madiun, Rabu (3/3). Tujuannya untuk membahas upaya penanganan kegiatan tahunan PSHT tersebut.
Dalam acara yang dihadiri oleh Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Puji Santoso itu, Wali Kota Madiun Maidi menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan kondusifitas dalam pelaksanaan parluh. Untuk itu, orang nomor satu di Kota Pendekar itu mengajak semua pihak untuk senantiasa mematuhi aturan. Terutama, protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19.
"Aman itu mahal harganya. Situasi kota yang sudah kondusif ini wajib kita jaga. Kota Madiun tempatnya penegak hukum. Kalau sampai terjadi keributan tentu akan mencoreng kita semua," tuturnya.
Lebih lanjut, wali kota mengatakan, pihaknya tidak melarang masyarakat menggelar kegiatan. Asalkan, peraturan dan keamanan kota tetap dijaga.
"Kalau tidak bisa menjaga keamanan, tidak akan saya izinkan," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PSHT R. Moerdjoko HW memastikan bahwa pelaksanaan parluh tahun ini akan mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, kegiatan juga dilaksanakan secara virtual dengan zoom meeting dan tatap muka terbatas.
Sementara itu, Komandan Korem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf Waris Ari Nugroho berharap pelaksanaan parluh tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan kondusif.
"Saya harap semua pihak bisa mematuhi aturan dan tetap menjaga kondusifitas di wilayah Madiun," tandasnya. (Dhevit/irs/diskominfo)