Singkawang – Kota Singkawang, Kalimantan Barat, kini memiliki gedung Laboratorium PCR yang berlokasi di Jalan dr Sutomo, depan RSUD dr Abdul Aziz.
Gedung Laboratorium PCR tersebut diresmikan Wali Kota Singkawang bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (27/2).
Wali Kota Tjhai Chui Mie mengapresiasi bantuan dari pemerintah provinsi sehinga pembangunan laboratorium PCR di kota Singkawang dapat terwujud.
“Laboratorium ini semakin melengkapi peningkatan layanan kesehatan di kota Singkawang. Masyarakat tidak perlu menunggu lama hasil test karena laboratorium sudah tersedia,” kata Tjhai Chui Mie.
Ia mengatakan laboratorium PCR berperan dalam penegakan diagnostik infeksi pada manusia dan mempercepat penanganan kasus COVID-19 di kota Singkawang.
Ia juga berpesan kepada tenaga medis yang bertugas untuk memberikan pelayanan 5S1P.
“Saya tahu, pandemi ini menambah beban dan mengganggu kondisi psikologis kita, Tapi saya minta petugas memberikan pelayanan 5S1P. Senyum, salam, sapa, sopan, santun, dan peduli. Pasien butuh rasa nyaman dalam menjalani perawatan hingga sembuh,” ujarnya
“Untuk gedung dan peralatan, saya minta dijaga kebersihan dan pelihara kondisi pemakaiannya. Kalau ruangan kotor dan alat-alat kesehatan rusak, nanti malah menambah biaya dan mutasi virus. Mari bangun dan pertahankan citra kota Singkawang sebagai kota yang bersih dan jauh dari penyakit,” tambahnya.
Sementara, Direktur RSUD Abdul Aziz Ruchanihadi mengatakan, Kota Singkawang merupakan salah satu dari tiga kota yang memiliki laboratorium PCR di Kalimantan Barat. Laboratorium ini bisa berdiri berkat bantuan gubernur Kalimantan Barat.
“Isi dan peralatan laboratorium PCR Singkawang dilengkapi oleh bantuan Pemerintah kota Singkawang. Saya beserta jajaran berterimakasih untuk upaya pemerintah provinsi dan pemerintah kota Singkawang. Semoga gedung ini nantinya berfungsi maksimal dan menunjang Kesehatan warga kota Singkawang,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harrison meminta kerjasama pemerintah kota Singkawang dan Dinas Kesehatan kota Singkawang untuk menegakkan penerapan 5M kepada warga.
Ia juga meminta dilakukan langkah awal pelacakan pasien yang terpapar COVID-19.
“Prosedur awal baiknya menyasar pasien ISPA terlebih dahulu. Periksakan kondisi Kesehatan mereka sesegera-mungkin. Baru selanjutnya, kita menyasarkan kepada masyarakat umum lainnya,” ujarnya
Hal ini penting dilakukan mengingat Kota Singkawang masih berada di zona oranye. Maka dari itu, ia menyarankan agar dilakukan pelacakan sehingga rekapan data yang valid dapat menjadi tolak ukur penanganan COVID-19 di kota Singkawang.
Ia juga meminta Pemerintah kota Singkawang bersama warga untuk bersabar dalam tahapan pemberian bantuan vaksinasi. Untuk kota Singkawang, telah tersedia 220 vial yang menyasar 1980 orang penerima vaksin.
“Vaksinasi ini dilakukan bertahap. Jadi, tolong bersabar karena vaksin ini disebar ke seluruh Indonesia. Dengan kesepakatan dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan warga, kesuksesan herd immunity pasti segera terwujud,” ujarnya.