Kegiatan panen padi perdana di desa Kuala Dua ini merupakan hasil tanam Kelompok Tani (Poktan) Sungai Adong Satu yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Bersama.
Panen padi di tengah pandemi COVID-19 ini dilakukan langsung Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan bersama Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Heri Supriyanto dan Kepala Desa Kuala Dua Abbas.
Bupati Muda Mahendrawan mengapresiasi ketekunan dan kekompakan petani dalam mengelola lahan pertanian di desa ini, meski pandemi belum berakhir dan ditambah sudah memasuki musim kemarau, namun pertanian di Kubu Raya tetap produktif.
"Tentunya kita harus lebih meningkatkan lagi produktifitas pertanian di desa ini dan di Kecamatan Sungai Raya. Untuk itu kedepan, Pemkab Kubu Raya akan mendorong dan berupaya agar pertanian di Kecamatan Sungai Raya, khususnya di Desa Kuala Dua dapat diubah pola, metode, cara serta kebiasaan bercocok tanam padi, agar dalam satu tahun bisa dilakukan dua kali panen atau panen musim gaduh", katanya usai menghadiri panen padi perdana tahun 2021 di desa Kuala Dua, Minggu (21/2) pagi.
Untuk di kecamatan yang lain di Kubu Raya, sudah sejak dari dulu pengembangan pertanian sudah dilakukan, bahkan arah kebijakan pangan sebagai panglima, dan dilakukan upaya pengembangan pertanian, dengan tujuan agar beras Kubu Raya dapat menjadi pondasi besar, bahkan spirit utama kehadiran Kabupaten Kubu Raya.
"Nanti akan kita upayakan agar pertanian padi di Sungai Adong ini tidak hanya satu kali panen dalam satu tahun, tetapi dua kali panen dalam setahun," kata Muda.
Menurut Muda, pertanian di Kecamatan Sungai Raya ini memiliki tantangan tersendiri, sebab lahan pertanian yang cukup luas yang ada di Desa Parit baru merupakan lahan milik perorangan atau milik pengusaha dan berada di kawasan perkotaan. Sehingga ke depannya lahan pertanian ini bisa tergerus dengan pembangunan karena memang kawasan pengembangan, oleh karena itu perlu pengembangan lahan pertanian di tempat-tempat lainnya agar pangan tetap berkecukupan.
"Kita harus persiapkan lahan untuk pengembangan pertanian lainnya, sehingga ketika lahan ini di kawasan perkotaan ini mulai tergerus kita masih tetap bertahan bahkan dikembangkan. Areal di kecamatan yang masih sangat luar biasa luas dan potensi bisa kita kembangkan untuk areal pertanian untuk masa depan," tuturnya
Muda menjelaskan, hingga saat inu Kecamatan Kakap merupakan daerah andalan produktivitas pertanian terbesar di Kubu Raya, dan menjadi kawasan yang sangat produktif yang masih mampu dipertahankan dan maksimalkan.
"Kemudian Batu Ampar, itu juga secara alamiah masyarakat bersama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mengembangkan dan memperluas. Sejak dulu cetak sawah untuk daerah-daerah pesisir benar-benar masif kita lakukan," kata Muda.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya Heri Suprianto mengapresiasi petani di Sungai Adong, Desa Kuala Dua karena meskipun di tengah pandemi para petani masih bersemangat mengembangkan lahan pertanian di daerah ini.
Ia menjelaskan, Kecamatan Sungai Raya merupakan kecamatan ketiga terbesar produktifitas pertanian setelah Kecamatan Kakap dan Kecamatan Batu Ampar. Ia meyakini Kecamatan Sungai Raya bisa menghasilkan produktifitas pertanian terbesar kedua dan menggeser Kecamatan Batu Ampar.
"Saya yakin ini bisa, karena pertanian di sini saat ini masih menggunakan pola tradisional. Kedepannya bisa kita lakukan lebih dari apa yang kita hasilkan saat ini," kata Heri Suprianto.
Kepala Desa Kuala Dua Abbas mengatakan pola pertanian padi di Desa Kuala Dua, khususnya di Sungai Adong masih menggunakan pola tradisional sehingga panennya pun hanya dapat dilakukan setahun satu kali atau panen musim rendengan.
"Kita berharap ke depannya petani bisa panen hingga dua kali dalam satahun, untuk itu kami harap Pemerintah Kabupaten bisa mempasilitasi pertanian di sini (Sungai Adong), karena lahan pertanian di sini cukup luas dan potensinya juga cukup besar, tentunya kondisi ini memberikan peluang dan kami bertekad untuk mewujudkan sebagai desa mandiri pangan", ujarnya.
Kegiatan panen padi yang dimulai pukul 09.00 WIB itu juga dihadiri Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalbar Rustam, Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan penyuluh pertanian Kabupaten Kubu Raya.