Kubu Raya - Focus Group Discussion (FGD) Urgensi Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit dibuka oleh Bupati Kubu Raya di Gardenia Resort pada Jumat, (19/2).
Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Kepala Dinas Perkebunan, Direktur Kejari Borneo Barat, kepala SKPD, Aktivis maupun CSO ini bertujuan untuk membentuk kebijakan terkait pengelolaan kelapa sawit.
3 hal penting yang menjadi tolak ukur dalam kehidupan berkelanjutan ialah energi, lingkungan dan sosial. Dalam mendorong kebijakan tata kelola, direktur kejari borneo barat mengatakan harus adanya keterlibatan dari semua pihak agar kontribusi yang dihasilkan menjadi positif.
Perusahaan borneo barat menilai pembangunan kelapa sawit sudah berkontribusi kepada desa, terlihat dari 50% desa yang berada di lingkungan perusahaan sudah menjadi desa berkembang. Desa sekarangpun sudah lebih mandiri dari sebelumnya dikarenakan paham bahwa setiap desa tidak bisa hanya mengandalkan satu komoditi, tapi harus mempunyai usaha lain untuk meminimalisir terjadinya timpang sebelah.
Bupati Muda Mahendrawan dalam sambutannya berpesan pembuatan kebijakan itu ga gampang, karena harus mengenal hingga melihat proses kesiapan dari objek yang ingin dibuat kebijakan.
"Pemerintah terus berupaya mengejar keseimbangan dengan sistem kepong bakul dan CMS. Hal itu dimaksudkan agar semua kegiatan dapat tept sasaran dan terukur," ujarnya.