Tanah Datar - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, masyarakat dan relawan membentuk dua tim survei lokasi untuk menelusuri aliran sungai pascabanjir bandang di Malalo, Senin (20/1).
Kedua tim bergerak secara terpisah. Tim pertama dengan menelusuri batang Ampuah, sedangkan tim dua bergerak menuju batang Nak Hilia yang dimulai dari hilir hingga ke hulu sumber bencana.
Informasi yang diterima dari tim, sepanjang perjalanan material batu besar, lumpur dan batang kayu tampak menghiasi aliran banjir bandang yang terjadi pada Jumat (17/1) lalu tersebut.
Di tengah perjalanan juga ditemui longsor baru berasal dari dinding tebing aliran batang Ampuah hingga air terbendung oleh batang kayu dan material lainnya.
Menyikapi informasi itu, Kepala Pelaksana BPBD Tanah Datar Thamrin bergerak cepat untuk mendatangkan anggota dengan mesin pemotong kayu ke lokasi tersebut guna menormalisasi aliran air.
"Sesuai arahan Gubernur Sumatera Barat hingga Bupati Tanah Datar bahwa harus dilakukan penelusuran aliran sungai untuk mendapatkan gambaran situasi sehingga menangkal kemungkinan lanjutan yang bakal terjadi. Dari tujuh aliran sungai kita lakukan hari ini penelusuran dua aliran sungai. Saat ini kita sudah dapatkan informasi dari dua aliran sungai, nanti kita lanjutkan lagi untuk lima aliran sungai," ucap Thamrin.