Manggarai - Pasca ditemukannya 25 orang penghuni asrama SMA Santu Klaus-Kuwu, Desa Poco Likang, Kecamatan Ruteng, yang positif Rapid Diagnostik Tes Antigen (RDT-Ag), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Manggarai mengimbau kepada seluruh anak asrama yang terlanjur pulang ke rumah masing-masing untuk melakukan tes cepat antigen dan isolasi mandiri.
Kasus ini berawal dari laporan pembina asrama terkait keadaan dan keluhan beberapa penghuni asrama SMA St.Klaus-Kuwu yang sakit dengan gejala demam, batuk, pilek disertai hilangnya indera penciuman. Informasi ini selanjutnya diteruskan kepada kepala sekolah SMA St. Klaus dan pihak yayasan.
Untuk diketahui siswa siswi penghuni asrama SMA St. Klaus-Kuwu hanyalah kelas II dan kelas III, sedangkan kelas I masih dirumahkan. Total keseluruhan siswa siswi penghuni asrama sebanyak 147 orang dengan rincian siswa Kelas II sebanyak 73 orang dan Kelas III sebanyak 74 Orang.
Kepala Sekolah dan pihak Yayasan lalu berinisiatif melaporkan dan meminta bantuan Rumah Sakit St. Rafael Cancar dan Puskesmas Waembeleng untuk melakukan pemeriksaan Kesehatan dan pemeriksaan Rapid Test Antigen terhadap siswa siswi penghuni asrama yang sakit, Guru dan Pembina Asrama pada hari Selasa, 9 Februari 2021. Hasilnya, 21 orang dinyatakan positif RDT.
"Dari 21 orang, 2 orangnya adalah seorang guru dan seorang pembina asrama," tutur Kabid P2P Dinkes Kabupaten Manggarai Asumpta Jone.
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten bekerjasama dengan yayasan mengambil keputusan agar semua siswa/i penghuni asrama yang terkonfirmasi positif diisolasi terpusat di asrama SMA St. Klaus Kuwu dibawah pemantauan Tim Penanganan COVID-19 PKM Wae Mbeleng dan pihak yayasan. Sedangkan bagi siswa siswi yang dianggap sehat, oleh pihak Yayasan dipulangkan ke rumah orang tua masing-masing.
Sehari setelahnya, Rabu, 10 Februari 2021, pihak Puskesmas Timung, Kecamatan Wae Ri'i menerima laporan bahwa ada sejumlah siswa dari SMA Santu Klaus-Kuwu yang berada di wilayahnya positif RDT-Ag.
"Berdasarkan laporan dari Sekertaris Desa bahwa anak-anak Santu Klaus yang berasal dari wilayah PKM Timung, mereka sudah melakukan Rapid Mandiri di dr. Maria pada hari Rabu dan hasilnya ada 3 yang positif," tutur Asumpta.
Menindaklanjuti laporan tersebut, lanjutnya, pihak Tim Penanganan COVID-19 PKM Timung telah melakukan kunjungan ke rumah yang bersangkutan untuk dilakukan penanganan lanjutan.
Selanjutnya, pada hari yang sama, PKM Wae Kajong juga melaporkan 1 kasus baru.
Laporan dari (PKM) Wae Kajong, 1 lagi anak Santu Klaus (positif)," tambah Asumpta.
Sehingga total keseluruhan penghuni asrama yang terkonfirmasi positif RDT-Ag sebanyak 25 orang.
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Manggarai mengimbau kepada para guru, orang tua dan seluruh siswa siswi penghuni asrama SMA St. Klaus Kuwu, terutama siswa-siswi penghuni asrama yang terlanjur pulang ke rumah orang tua, diminta kesadarannya untuk segera melakukan rapid test antigen, wajib melaksanakan isolasi mandiri serta patuhi protokol kesehatan.
"Kami telah meminta ke seluruh Puskesmas di Kabupaten Manggarai agar anak-anak SMA Santu Klaus yang berada di wilayahnya diarahkan untuk dilakukan Rapid Antigen, dipantau, dan diwajibkan isolasi mandiri," tutur Asumpta.
Selain itu, Asumpta juga menyampaikan bahwa untuk memudahkan proses pelacakan, selain melalui Puskesmas, pihak Dinkes akan melakukan rapid test antigen massal yang akan dilaksanakan Senin (15/2).