Madiun - Pemerintah Kota Madiun terus berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem pengelolaan dan penataan pasar tradisional.
Upaya inipun ditindaklanjuti dengan menggandeng para ahli. Seperti, Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo). Penjajakan awal pun dilakukan dengan menggelar pertemuan secara virtual antara Wali Kota Madiun Maidi bersama pengurus DPP Asparindo. Kegiatan ini berlangsung di GCIO Kota Madiun, Kamis (11/2).
"Di Kota Madiun ada 18 pasar. Namun, belum semuanya tertata dengan baik. Dengan menggandeng Asparindo ini harapannya pasar tradisional bisa lebih hidup dan lebih menarik," tutur wali kota saat ditemui setelah vicon.
Salah satu area yang perlu penataan ulang, menurut wali kota, adalah Pasar Mojorejo. Sebab, memiliki luas wilayah yang memadai. Namun, sebagian besar lapaknya kosong. Dengan penataan yang lebih baik, wali kota berharap Pasar Mojorejo bisa semakin ramai dan mendatangkan pembeli. Sehingga, perekonomian di dalamnya bisa berputar.
Selain itu, area pasar lainnya juga perlu penataan ulang. Terutama, masalah kebersihan. Wali kota memproyeksikan pasar tradisional di Kota Madiun ke depannya bisa lebih bersih dan dapat dinikmati masyarakat seperti Pasar Badung di Bali.
"Kita akan tunggu kedatangan Asparindo ke Kota Madiun. Lalu kita bahas lebih lanjut penataan-penataan yang bisa dilakukan. Saya harap ini bisa berjalan lancar dan mendatangkan manfaat. Khususnya, bagi pedagang pasar," ujarnya.