Takengon – Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Aceh Tengah resmi memulai vaksinasi COVID-19 yang diikuti seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan para pejabat pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di RSUD Datu Beru Takengon, Rabu (10/2).
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar menjadi orang pertama yang akan mendapat suntikan vaksin COVID-19, yang diikuti Dandim 0106, Kapolres, Kepala Kajari, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua DPRK, MPU dan Plt Sekertaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah serta sejumlah pejabat lainnya.
Namun saat menjalankan prosedur screening, Bupati Shabela dan sejumlah pejabat esensial lainnya dinyatakan harus ditunda untuk divaksin sehubungan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya indikator kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk diberi vaksin pada saat itu.
"Jauh-jauh hari kami sudah menyatakan bahwa kami berkeinginan menjadi orang pertama yang divaksin, tapi hasil screening tadi menyatakan saya dan beberapa pimpinan daerah tidak bisa di vaksin hari ini, dan harus dijadwal ulang menunggu kondisi kesehatan kami memenuhi syarat," ujar Shabela, Rabu (10/2).
Shabela juga menyampaikan, keinginannya untuk disuntik pertama kali dengan menyertakan unsur pimpinan daerah dan pejabat di pemerintahannya, dalam upaya memberikan contoh dan membuktikan bahwa vaksin ini aman dan halal sehingga menciptakan kenyamanan bagi masyarakat.
Untuk itu, Bupati Shabela mengajak masyarakat agar tidak takut atau ragu untuk divaksin, serta mengimbau mereka untuk tidak mudah percaya dengan berita hoaks terkait vaksin COVID-19.
"Saya sudah siap dan sangat berharap untuk divaksin dalam kesempatan pertama, tapi sayang sekali hasil screening tidak memungkinkan, saya merasa yakin bahwa vaksin ini aman karena sudah melalui berbagai proses pengujian, jadi saya berharap masyarakat tidak perlu ragu dan takut," lanjutnya.
Lebih lanjut, Shabela berharapvaksin yang hadir ini mampu menjadi salah satu solusi memutus rantai penyebaran dan penularan COVID-19, khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
Di tempat yang sama, Direktur RSUD Datu Beru Takengon Hardi Yanis menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi yang digelar pada hari ini sebagai penanda dimulainya program vaksinasi tahap pertama di Aceh Tengah.
Hardi menyatakan, mulai hari ini dan selanjutnya, vaksinasi akan terus dilakukan secara bergulir sepanjang hari di fasilitas kesehatan milik Pemkab Aceh Tengah.
Untuk vaksinasi tahap pertama ini, menurut Hardi, masih diprioritaskan bagi petugas dan tenaga kesehatan karena menurutnya, mereka merupakan pihak dinilai rentan untuk terjangkit COVID-19.
Hardi menjelaskan, bagi calon peserta vaksinasi yang dinyatakan belum dapat dilakukan penyuntikan pada hari itu akan dijadwal ulang kembali waktu pelaksanaannya, setelah kondisi bersangkutan dinyatakan memenuhi indikator kesehatan berdasarkan hasil screening yang direkam secara online dan terintegrasi dengan pusat data Kementerian Kesehatan RI. Demikian halnya bagi peserta yang divaksin pada hari itu, wajib untuk melakukan vaksinasi tahap kedua guna mencapai kematangan imunitas untuk memicu produksi antibodi spesifik untuk kekebalan tubuh.
"Untuk yang hari ini telah disuntik vaksin, agar tidak lupa pada 14 hari kemudian atau tepatnya pada 24 Februari 2021 harus mengikuti vaksinasi tahap kedua, karena kalau tidak dilakukan tepat waktu, dikhawatirkan imunitasnya tidak tercapai," jelas Hardi.
Sebagai langkah antisipatif, Hardi juga menjelaskan bahwa pihaknya juga telah membentuk Tim Pemantau Efek Samping Pasca Vaksinasi sebagai langkah antisipasi guna mengendalikan dan memberikan penanganan bilamana terjadi keadaan di luar dugaan.