Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Perencaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2022 di Kecamatan Sungai Kakap, Selasa (9/2).
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, dalam sambutannya mengatakan akan tetap memfokuskan pembangunan sejumlah jalan poros desa dan kabupaten seperti jalan poros desa Jerus Besar menuju desa Sungai Kupah, jalan poros Desa Sungai Rengas ke Desa Jeruju Besar, jalan Parit Sarim, ruas jalan di Desa Sungai Raya Dalam Kecamatan Sungai Raya dari desa Punggur Kecil, serta perbaikan dan pemeliharaan jalan poros dari desa Sungai Kakap ke desa Punggur Kecil dan Punggur Besar, termasuk juga jalan di desa Sungai Kupah dan juga jalur-jalur yang dilewati masyarakat dari desa Pal IX menuju ke desa Punggur.
“Untuk di Kecamatan Sungai Kakap, pertumbuhan ekonominya sungguh luar biasa. Sehingga kita akan memperkuat lagi sektor ini, seperti hasil pertanian, karena selama pendemi, Kecamatan Sungai Kakap termasuk penyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi, karena hasil pertanian, pertenakan, perikanan, dan hasil perkebunan rakyat juga luar biasa. Justru ditengah pandemi kebutuhan pangan sangat meningkat, sehingga Kecamatan Sungai Kakap sebagai pemasok beras terbesar di Kalbar, tentunya kondisi ini perlu kita pertahankan dan diperkuat lagi kawasan padi ini dan kedepan, pembangunan trase (jalan penghubung) untuk Kapuas III itu tidak mengorbankan lahan pertanian padi dan diharapkan lahan padi juga bisa tetap terjaga dengan baik sehingga bisa terus dikembangkan dengan semaksimal mungkin," katanya.
Bupati menilai, sektor pangan menjadi andalan dan panglima bagi Kubu Raya karena pangan merupakan sektor paling utama selama menghadapi pandemi COVID-19. Selain pangan, Kubu Raya juga akan memperkuat sektor-sektor ekonomi kerakyatan seperti pengolahan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi arah kebijakan Kubu Raya dengan memasifkan sektor itu dan menjamin pasarnya.
“Kita juga akan berusaha bagaimana pasar UMKM kuliner maupun desa wisata, mengingat Kecamatan Sungai Kakap banyak memiliki desa wisata dan hampir semua desa di kecamatan ini saling berlomba-lomba menciptakan wisata-wisata desa dan yang menarik, wisata relegius juga dikembangkan di kecamatan Sungai Kakap yang posisinya tidak jauh dari ibukota provinsi, tentunya hal ini menjadi satu diantara destinasi wisata pilihan di Kalba," ujarnya.
Selain itu, jelas Muda, destinasi wisata di Kecamatan Sungai Kakap ini juga mempunyai keunikan tersendiri diantaranya memiliki kelenteng tengah laut dan ini satu-satunya ada di Indonesia bahkan di dunia (one in a world) dan masyarakatnya juga memiliki modal sosial yang sangat baik, karena hampir di semua warganya di masing-masing desa memiliki modal sosial yang bagus dan mempunyai solidaritas serta kerjasama (kepong bakol) yang baik dan kompak.
“Sebagai Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 118 ribu jiwa dan terbesar kedua di Kabupaten Kubu Raya setelah kecamatan Sungai Raya, pemkab Kubu Raya akan memperjuangkan pengadaan air bersih dan revitalisasi pasar Kakap, Sungai Rengas dan pasar lainnya yang juga akan diperkuat diperbatasan Kubu Raya dengan kecamatan Sungai Kakap," ucapnya.
Muda menjelaskan, hampir setiap tahunya agenda Musrenbang Desa, Kecamatan dan Kabupaten ini digelar, tentunya kegiatan ini untuk bersama-sama meramu apa yang sudah menjadi kebutuhan dan prioritas yang paling mendesak. Keterdesakan yang tinggi tentu itulah yang paling utama dan untuk mengetahui terukurnya perencanaan itu tentulah dari hasil yang telah dicapai.
“Alhamdulillah, di saat semua daerah di Indonesia pertumbuhan ekonominya mengalami minus, namun Kabupaten Kubu Raya tetap plus 1,16 persen 9 (data BPS 2020). Kondisi ini dapat dirasakan denyutnya dan dengan modal berbasis pertanian pangan, berbasis holtikultura, sayuran, buah-buahan, berbasis perikanan, berbasis perkebunan rakyat dan semuanya ada di kabupaten ke 12 di Kalbar ini," ujarnya.
“Makanya di saat menghadapi pandemi saat ini, masyarakat Kubu Raya tidak panik dan itu rumus yang kita lakukan dengan modal sosial yang langsung menukik ke pembentukan satgas desa. Sehingga pada awal pandemi bulan Maret 2020 lalu, pada bulan Aprilnya Pemkab Kubu Raya langsung meminta semua desa (118 desa) untuk membentuk Satgas COVD-19 di desa”, jelasnya.
Sementara itu, Camat Sungai Kakap Rusdety merasa yakin langkah dan kebijakan Bupati Kubu Raya sudah berjalan di Kecamatan Sungai Kakap, baik infrastruktur mendasar maupun insfrastruktur sosial mendasar lainnya.
“Alhamdulillah, banyak program pak bupati mulai dari sektor kesehatan masyarakat, pendidikan, maupun masalah peningkatan ekonomi kreatif masyarakat saat ini memang sudah berjalan. Dengan tema ‘Peningkatan Daya Saing Daerah, Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan serta Pengarustamaan Gender di Dukung Insfrastruktur Mendasar dan Pelayanan Sosial Dasar’ ini diharapkan kedepannya, kita bisa lebih mempertajam program tersebut dengan ‘kepung bakul," paparnya.
Rusdety mengajak semua piihak untuk bersama-sama meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat melalui sumber daya alam yang ada dan melalui kemampuan yang dimiliki dengan meliibatkan ibu-ibu dan kaum perempuan yang ada di kecamatan Sungai Kakap, khususnya terkait pengembangan program UMKM
“Dengan program yang akan dijalankan ini, kedepan kami bisa lebih kuat, mampu bersaing dan juga keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di masing-masing desa digarapkan mampu membangun ekonomi masyarakat secara bersama-sama dan diharapkan kedepannya ada BUMD di Kabupaten Kubu Raya agar bisa bekerjasama dengan BUMDes-BUMDes yang ada di masing-masing desa," pintanya.
Kegiatan yang digelar pukul 09.00 WIB ini juga dihadiri Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, anggota DPRD provinsi Kalbar Syarif Amin Muhammad, Wakil Ketua DPRD Kubu Raya Usman, sejumlah anggota DPRD Kubu Raya Dapil Sungai Kakap, Ketua TP PKK Rosalina Muda, Ketua GOW Atzeby Yatu Lensi Sujiwo, sejumlah Kepala SKPD, seluruh kepala desa dan BPD se Kecamatan Sungai Kakap.