Madiun - Wali Kota Madiun Maidi mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara virtual di Kecamatan Kartoharjo, Selasa (9/2).
Sejumlah usulan mengemuka terkait pembangunan fisik maupun kegiatan non fisik. Total sebanyak 200 usulan mengemuka dengan rincian 109 usulan fisik dan 91 usulan non fisik.
Wali Kota Maidi menyebut usulan yang mengemuka tak cukup hanya berdasar pada laporan saja, harapannya pembangunan bisa berjalan on the track dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Tolong program pemerintah daerah harus ada target jangan asal memprogram. Lapak UMKM yang belum jalan segera dioptimalkan," ungkapnya.
Lebih lanjut wali kota mengatakan, sebagaimana yang tercantum dalam UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 9 Tahun 2015, tentang perencanaan pembangunan daerah menggunakan pendekatan, diantaranya pendekatan partisipatif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan juga menggunakan pendekatan atas-bawah dan bawah atas.
"Artinya di dalam musrenbang melibatkan seluruh pihak. Seluruh elemen harus saling bersinergi. Saya pesan untuk merencanakan musrenbang 2022 agar lebih sempurna daripada 2021," jelasnya.
Tak hanya itu, wali kota juga berpesan agar PPKM mikro yang pada hari ini sudah berlaku agar benar-benar diterapkan dengan disiplin. Pasalnya, sebagaimana yang disampaikan oleh wali kota, Kecamatan Kartoharjo memiliki pekerjaan rumah untuk membuat salah satu wilayah di daerahnya agar tidak lagi menjadi zona merah.
"Kartoharjo punya PR, Kelurahan Kanigoro sekarang jadi zona merah, artinya zona yang memiliki tingkat penularan tinggi. Maka hari ini saya kerahkan armada untuk melakukan penyemprotan. Akan saya awasi terus sampai nihil penularan," pungkasnya.