Ciamis - Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dinilai mengalami banyak kemajuan.
Hal tersebut dipaparkan dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara virtual yang diikuti oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya secara virtual dari ruang Setda Kabupaten Ciamis, Senin (8/2).
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, dalam laporannya menyampaikan bahwa ada empat pembahasan yang menjadi bahan rembug dalam rapat koordinasi tersebut.
"Pertama update perkembangan COVID-19 terkini, kedua progres vaksinasi di Jabar, ketiga persiapan PPKM berskala Mikro, dan keempat perkembangan pemulihan ekonomi daerah," jelasnya.
Ia menerangkan, untuk laporan 7 Februari 2021, zona risiko tinggi COVID-19 Kabupaten/Kota di Jawa Barat hanya tinggal satu wilayah, yakni Kota Bogor.
"Untuk Kabupaten Ciamis dalam laporan pengamatan terakhir berhasil mengalami banyak kemajuan, baik itu tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan, kesembuhan, menurunnya jumlah kematian, dan berkurangnya pasien COVID-19 di isolasi dari jumlah kasur khusus COVID-19 di RSUD, "jelasnya.
Ia menambahkan, Kabupaten Ciamis kini berstatus zona oranye atau berisiko sedang penyebaran COVID-19, padahal pada Januari lalu menyandang predikat zona merah.
"Keberhasilan tersebut jug tentu berkat penerapan PPKM yang dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten/kota," lanjut Setiawan.
Sementara itu, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyambut gembira atas penurunan risiko dari zona tinggi ke sedang tersebut. Meski begitu ia tetap memperingatkan dan menekankan semua pihak untuk terus menekan level risiko ke zona hijau.
Terkait pemulihan perekonomian, jelas Herdiat, Ciamis dan 12 kabupaten/kota di Jabar lainnya telah memilili Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED).
"KPED sudah ada di Kota Bandung, Banjar, Bekasi, Bogor, Kabupaten Bandung, Ciamis, Pangandaran, Karawang, Cianjur, Sukabumi, Cirebon, dan Garut," urainya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan apresiasi kepada semua kabupaten/kota yang kedisiplinan prokes warganya di atas 85 persen.
Terkait program vaksinasi, Ridwan Kamil menyatakan, masih ada waktu satu pekan untuk menyelesaikan penyuntikan vaksin COVID-19 untuk tenaga kesehatan.
"Masih ada laporan yang vaksinasinya masih di bawah 60 persen. Saya berharap bagi yang belum melaksanakan agar segera menyelesaikan sesuai arahan Presiden," jelasnya.
Emil, sapaan akrabnya juga berpesan untuk mensukseskan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Ia juga mengimbau agar sosialisasi protokol kesehatan maupun vaksinasi terus dilakukan agar masyarakat percaya bahwa vaksin aman.