Martapura - Kondisi masyarakat di wilayah terdampak banjir di Kabupaten Banjar masih memprihatinkan, seperti di Desa Sungai Pinang Lama, Kecamatan Sungai Tabuk.
Sulitnya akses akibat dampak banjir membuat masyarakat juga kesulitan mendapat ketersediaan elpiji 3 kilogram
Untuk mendapatkan elpiji tersebut, mereka harus menembus banjir dengan menggunakan perahu, termasuk ketika operasi pasar oleh Borneo Anugerah Insanindo (BAI).
"Masing-masing desa mendapatkan jatah 280 tabung, dengan asumsi setiap desa memiliki 100 buah rumah. Semoga berkah," ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI Syaifullah Tamliha, Sabtu (6/2).
Pemilik PT Borneo Anugerah Insanindo ini mengaku prihatin dengan kondisi yang tersebut.
"Sungguh memprihatinkan desa-desa yg terisolasi akibat banjir, yang sebelumnya didistribusikan lewat darat dengan truk, sekarang harus kembali seperti Kalsel 40 tahun yg lalu dengan menggunakan kelotok besar," kata dia.
Sebelumnya, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram akibat terbatasnya pasokan juga dirasakan masyarakat yang terdampak banjir di Desa Paku Alam, Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.