Madiun – Wali Kota Madiun Maidi menjadi narasumber dalam Webinar Alumni Pendidikan Geografi Unesa, Sabtu (6/2).
Maidi memberikan materinya secara virtual dari Bumi Perkemahan Ngrowo Bening.
‘’Kita hidup ini terlepas dari alam. Makanya, pembangunan di Kota Madiun ini juga tak terlepas dari pertimbangan lingkungan dan sebagainya,’’ kata wali kota.
Hal itu terlihat dari sejumlah kebijakan wali kota dalam memimpin Kota Madiun. Salah satunya, terkait konsep kota sejuta bunga. Seperti diketahui, wali kota getol memanfaatkan ruang kosong untuk memperkaya tanaman di Kota Madiun. Tak hanya bunga, namun juga pohon besar berusia puluhan tahun. Penanaman juga dilakukan di ruas jalan yang yang terpakai.
‘’Kota harus modern layakanya perkotaan tapi tidak meninggalkan unsur alamnya. Harus ada banyak pohon dan lainnya,’’ tegas alumnus Pendidikan Geografi Unesa 1981 tersebut.
Berlatar pendidikan ilmu geografi tersebut yang juga menjadikan wali kota gencar akan kebersihan, salah satu buktinya dengan pembentukan tim 27 di Dinas PUTR yang khusus bertugas membersihkan sungai. Tim berjumlah 27 orang itu membersihkan sungai dan saluran di Kota Madiun setiap harinya.
Wali kota yang satu ini juga suka akan taman. Tak heran, banyak bermunculan taman-taman baru di Kota Pendekar belakangan ini.
‘’Pemimpin yang mengerti ilmu alam akan memusuhi hal-hal yang merusak alam. Suka keindahan dan cinta kebersihan,’’ terangnya.
Wali kota berharap ada banyak alumnus ilmu pendidikan geografi dari almamaternya yang kelak juga menjadi pemimpin. Sebab, dibutuhkan pengetahuan tentang alam dalam mengatur suatu wilayah. Karenanya, ilmu alam tidak bisa ditinggalkan kendati perlu pemahaman di bidang lain.
Wali Kota Maidi yang juga mantan birokrat memiliki kemampuan tersebut yang saat ini digunakan untuk membangun Kota Pendekar.